Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH Akan Mengawasi Ketat Uji Operasional

Kompas.com - 01/08/2012, 02:24 WIB

Jakarta, Kompas - Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Kota Bandung memunculkan kekhawatiran penurunan kualitas udara. Pembangkit listrik dengan pembakaran sampah berpotensi menyebarkan partikel bahan beracun berbahaya.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Sudirman, Selasa (31/7), di Jakarta, mengatakan, penggunaan insinerator (alat pembakar) perlu izin dari instansinya. ”Saat uji operasional insinerator, kami akan awasi. Kalau melebihi baku mutu, izin tidak diberikan,” ujarnya.

Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Kota Bandung direncanakan sejak tahun 2006. Kini, prosesnya sampai tahap pelelangan. PLTSa akan dibangun di lahan seluas 20 hektar di dekat permukiman Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage.

Dalam situs Pemkot Bandung, PLTSa mampu memusnahkan 500-700 ton (2000-3000 meter kubik) sampah per hari. Daya yang dihasilkan 7 megawatt. Hal ini diharapkan bisa mengatasi masalah sampah Kota Bandung yang mencapai 500 ton per hari.

PLTSa telah diaplikasikan di TPS Bantargebang dan menghasilkan 10,5 megawatt listrik. Namun, metode yang digunakan adalah proses anaerobik (gas metana), bukan insinerator. ”Penggunaan insinerator sebenarnya solusi terakhir,” kata Sudirman.

Menurut Sudirman, masalah sampah bisa diatasi dengan penerapan reuse, reduce, recycle (3R) serta pengoperasian bank sampah. Kota Surabaya berhasil mengurangi 32 persen beban sampah dengan metode itu.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat Dadan Ramdan mengatakan, penggunaan insinerator pada PLTSa akan makin menurunkan kualitas udara Kota Bandung. Ia menunjuk kasus insinerator di China yang dikaji pakar energi dan iklim Elizabeth Balkan (2012) pada laporan ”Kebenaran Palsu tentang Insinerator China”. Insinerator di China itu berdampak pada kesehatan warga sekitar.

Selain itu, bagian timur Bandung adalah daerah resapan air dan permukiman sehingga tidak sesuai untuk PLTSa. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com