Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Tinggi, Biaya Stok Penyangga Kedelai

Kompas.com - 02/08/2012, 20:27 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo berpendapat bahwa sistem stok penyangga untuk keledai mungkin untuk diterapkan, tetapi biayanya cukup besar. "Mungkin tapi (ada) konsekuensi biaya," sebut Gunaryo, di Kementerian Perdagangan, Kamis (2/8/2012).

Dijelaskan dia, pengeluaran Pemerintah untuk beberapa subsidi sudah cukup besar. Diantaranya ada subsidi bahan bakar minyak yang sekitar Rp 130 triliun, subsidi pupuk sekitar Rp 17 triliun, dan alokasi dana untuk raskin sekitar Rp 1-2 triliun.

Jadi, kata Gunaryo, bila ditambah adanya sistem stok penyangga maka anggaran negara kian besar. Pembentukan sistem penyangga pun tidak bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. "Itu tidak bisa dalam waktu yang pendek," sambung dia.

Langkah yang paling realistis untuk dilakukan adalah menurunkan bea masuk impor kedelai. Hal ini pun telah dilakukan. "Kedua, Bulog harus bertindak segera, nggak boleh menunggu. Paling tidak dia mampu membeli sejumlah ini untuk kebutuhan sekian ke depan. Ini bisa bekerja bersama dengan gabungan koperasi (seperti) Kopti," tandasnya.

Sebelumnya Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tadjuddin Noer Said menyebutkan, Pemerintah perlu menerapkan sistem stok penyangga bagi kedelai. Ini diperlukan untuk mengantisipasi dan meminimalkan gejolak harga kedelai di masa yang akan datang.

"Jadi dalam pengertian buffer stock (stok penyangga) yang kita inginkan di sini tentu adalah mekanisme yang bisa menjaga ketersediaan daripada kebutuhan rakyat dengan kemampuan beli rakyat itu sendiri," sebut Tadjuddin, di Kantor KPPU, Jakarta, Senin (30/7/2012).

Sistem stok penyangga ini harus dikontrol penuh oleh Pemerintah. KPPU yakin bahwa Pemerintah secara teknis memiliki kemampuan untuk memperkirakan terjadinya penurunan pasokan kedelai di pasar dunia seperti yang terjadi saat ini. Mengingat jangka waktu proses pemesanan dan pengiriman kedelai rata-rata memakan waktu sampai tiga bulan, maka proyeksi setidaknya dapat dijadikan dasar bagi lembaga stok penyangga untuk mulai melakukan penyediaan kedelai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com