Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut Ekspansi

Kompas.com - 06/08/2012, 07:37 WIB

KOMPAS.com - Di setiap pesta olahraga, apakah olimpiade, Asian Games, dan SEA Games, selalu terselip pesta lain, yakni pesta negara-negara yang memiliki tradisi ekspor hebat dan negara-negara yang telah mencapai kemajuan dalam aspek ekonomi kreatif serta industri ringan.

Lihat saja di lokasi sentra makanan dan minuman, di sana bertarung produsen-produsen kelas dunia yang menjual produknya. Contoh paling riil bisa dilihat di panggung Olimpiade London. Produk-produk dari Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, Taiwan, Hongkong, Jerman, dan Italia bertarung merebut hati konsumen.

Dari Indonesia? Ada pada beberapa produk, misalnya, kaus oblong, tas kecil, dan beberapa jenis pernik. Namun jumlahnya terbatas. Sebaliknya, negara-negara terutama AS dan China sungguh bersuka ria selama 17 hari Olimpiade London. Tuan rumah Inggris tentu berusaha berada di panggung persaingan itu, tetapi sulit membendung ekspansi AS dan China. Inggris berusaha keras, tetapi AS dan China berusaha lebih keras.

Sangat menarik, setiap hari tidak kurang dari sejuta manusia datang ke lokasi-lokasi menonton pertandingan olimpiade. Di luar itu, mereka menjadikan pesta olahraga terbesar itu sebagai ajang rekreasi, penyegaran, keluar dari rutinitas, berbelanja, dan makan. Di lokasi penjualan kaus olimpiade, manusia menyemut di ruangan seluas separuh lapangan sepak bola itu.

Di luar ruangan, pengunjung antre lebih kurang satu kilometer. Antrean selalu bertahan dalam panjang yang sama meski pengunjung terus bertambah. Panitia olimpiade sudah menyediakan lokasi makanan dan minuman di puluhan titik.

Lokasi tempat makan pun dipenuhi manusia. Di restoran siap saji terkemuka, misalnya, sekitar 1.500 orang mengantre. Mereka menunggu sabar untuk memesan makanan dan minuman. Ada puluhan petugas lapangan melayani, tetapi tetap saja mereka kewalahan.

Alangkah idealnya manakala para pebisnis Indonesia juga terlibat penuh dalam ajang kompetisi bisnis raksasa itu. Mereka memproduksi pernak-pernik, kaus oblong, tas, kerajinan tangan, mainan anak-anak, serta makanan dan minuman ringan. Betapa eloknya kalau banyak produk Indonesia dibeli dan jadi bahan percakapan karena mutu dan bentuknya yang atraktif.

Bisa dibayangkan betapa besar manfaat yang diperoleh. Indonesia tidak saja meraih laba dari pesta olimpiade, tetapi juga meraih reputasi di pentas dunia dan betapa produk Indonesia semakin dikenal. Indonesia akan masuk kelompok negara-negara yang memajukan ekonomi kreatif. Pada tahap berikut, produk Indonesia akan masuk ke semua toko suvenir sedunia, masuk persaingan dengan raksasa-raksasa ekonomi kreatif seperti AS, China, Jepang, dan Jerman.

Usahawan Indonesia pasti punya kapasitas tinggi masuk ke kancah ini. Pasalnya, sejumlah industriawan mancanegara sudah memesan produk tertentu, misalnya kaus oblong, topi, dan tas, dengan menggunakan bendera para pemesan itu.

Masalahnya, mungkin usahawan Indonesia belum melihat aspek ini sebagai peluang untuk menjadi pemain utama dunia. Atau mungkin mereka belum mempunyai jalur menuju pasar terbuka dunia. Ada pula kemungkinan industri kreatif Indonesia belum seefisien China, misalnya, atau belum berani ekspansi. Itu semua bisa diatasi jika para usahawan lebih berpengalaman, bernyali, dan berwawasan ke depan. (Abun Sanda)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    Whats New
    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Whats New
    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Whats New
    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Whats New
    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Whats New
    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Whats New
    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Whats New
    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Whats New
    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Whats New
    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Whats New
    Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

    Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

    Whats New
    Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

    Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

    Whats New
    Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

    Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

    Whats New
    Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

    Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

    Whats New
    Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

    Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com