Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Gula Faktor Penting Swasembada Gula 2014

Kompas.com - 08/08/2012, 10:25 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Aris Toharisman pesimis target swasembada gula 2014 sebanyak 5,2 juta ton gula per tahun dan produksi tebu 8 ton per hektar bakal tercapai. Menurutnya, keberadaan pabrik gula menjadi faktor penting dalam mendukung swasembada ini.

Ia menegaskan, bila tidak ada pabrik gula yang dibangun hingga akhir 2012 ini, maka tidak dapat dpungkiri, swasembada tidak akan mencapai target. "Untuk capai swasembada gula 2014 yang dicanangkan pemerintah pada 2010 lalu tidak mungkin. Karena untuk mencapai itu, perlu dilakukan intensifikasi pabrik gula yang ada dan ekstensifikasi dengan pembangunan 10 pabrik gula baru," ungkapnya di Jakarta, Selasa, (7/8/2012) malam.

Ia menjelaskan, untuk pembangunan satu pabrik baru saja, dibutuhkan waktu 2 tahun. Sementara yang terjadi sekarang, Ia melihat belum ada satu pun pabrik dibangun pada pertengahan 2012 ini.

Bila mengandalkan 36 perusahaan gula domestik, produksi yang dihasilkan hanya 2,1 juta ton. Butuh 3 juta ton gula lagi untuk memenuhi target pemerintah itu. Selain itu, pemerintah pun harus menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik gula baru seluas 350 hektar.

Dengan semakin banyaknya pabrik gula yang dibangun, maka akan menumbuhkan semangat petani untuk meningkatkan produktivitas tebunya. Pasalnya kebutuhan tebu dari petani pun bakal meningkat.

Namun yang terjadi sekarang, lanjutnya, produktivitas petani tebu hanya 5 ton per hektar dari target 8 ton per hektare. "Butuh perpanjangan waktu 4 tahun lagi dari 2014 bila memang ingin tercapai," ungkapnya.

Ia menambahkan, sekalipun gula masih impor, akan tapi sebaiknya pemerintah tidak perlu lagi impor tebu. Varietes unggul tebu yang dihasilkan peneliti Indonesia masih lebih baik dari yang dihasilkan oleh Thailand maupun Jepang dalam hal kualitas maupun kuantitas yang dihasilkannya.

"Toh peneliti gula dari Thailand dan Okinawa Jepang pun kemarin-kemarin ini berkunjung dan belajar ke kita bagaimana menghasilkan varietes tebu unggul yang dihasilkan oleh Indonesia," tutup Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com