Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Satelit Telkom Hilang, Tak Pengaruhi Layanan

Kompas.com - 08/08/2012, 11:08 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan, satelit Telkom-3 yang hilang tidak akan memengaruhi kinerja dan layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Dahlan menganggap direksi dan teknisi Telkom sudah ahli menangani hal tersebut.

"Tidak ada pengaruhnya karena mereka sendiri yang melaporkan bahwa tidak ada pengaruhnya bagi layanan dan kinerja mereka," kata Dahlan saat acara "Temu Akbar Engineering BUMN 2012" di kantor Pertamina Jakarta, Rabu (8/8/2012).

Hingga saat ini, Telkom masih memiliki satelit-satelit lain sehingga tidak ada masalah bila salah satu satelit milik Telkom yang baru diluncurkan hilang. Dahlan pun menganggap bahwa Telkom tidak perlu mengkhawatirkan satelitnya yang hilang. Hal itu disebabkan satelit tersebut pasti sudah diasuransikan sehingga Dahlan pun menganggap tidak perlu ada arahan khusus karena BUMN telekomunikasi ini memiliki ahli di bidang satelit.

"Tidak ada arahan apa pun. Mereka lebih ahli dan sudah mengkaji risikonya seperti apa, termasuk risiko hilang dan masalah cuaca. Saya tidak mau masuk terlalu jauh," tambahnya.

Meski satelit hilang, Dahlan pun juga enggan memanggil direksi Telkom untuk diminta klarifikasi. "Tidak perlu dipanggil. Saya bisa telepon. Memang ini masalah besar, namun mereka lebih ahli," jelasnya.

Sekadar catatan, Head of Corporate Communication and Affair (HCCA) Telkom Slamet Riyadi menjelaskan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih menunggu konfirmasi dari perusahaan satelit Rusia, Retchesnev, atas Satelit Telkom-3, yang dinyatakan hilang beberapa jam sebelum mencapai orbit akibat gagal dalam tahapan Briz-M.

"Kami mendapat informasi tentang kegagalan peluncuran Satelit Telkom-3, yang disebabkan oleh tidak berfungsinya roket Briz-M dengan sempurna. Saat ini, kami sedang menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS Retchesnev Rusia," ujar Slamet.

Karena kabar dari Retchesnev belum jelas, maka Telkom juga masih berharap cemas atas nasib satelitnya tersebut. Namun, Telkom juga tidak mau berandai-andai apabila satelit milik perseroan memang benar-benar hilang. Slamet menambahkan, pihak Telkom juga baru saja mendengar kabar tersebut dari Retchesnev. Namun, hingga saat ini Retchesnev juga belum bisa berkomentar.

Begitu juga konsekuensinya jika satelit tersebut benar-benar hilang. "Kami juga belum tahu persis sebabnya, lebih baik tunggu kabar dari perusahaan peluncurnya," tambahnya.

Telkom mengikutsertakan Rizkan Chandra yang saat ini menjabat Director/SEVP, Network, and Solution di Telkom sebagai Chief of Mission peluncuran satelit Telkom-3 di Rusia.

Satelit Telkom-3 milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, Senin (6/8/2012) waktu Rusia, dinyatakan hilang beberapa jam sebelum mencapai orbit akibat gagal dalam tahapan Briz-M. Seperti dikutip dari situs NASAspaceflight.com, satelit Telkom-3 diluncurkan bersama dengan satelit Ekspress-MD2 dengan menggunakan roket pendorong Proton-M. Disebutkan, tahapan Briz-M adalah pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrumen pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki pembakar tambahan propelan dilepas.

Badan antariksa Rusia Roscosmos dalam rilisnya menyebutkan, pihaknya belum memastikan kedua satelit tidak masuk orbit walau ada masalah dengan salah satu  Briz-M. Sementara laporan media Rusia, RIA Novosti, memberitakan bahwa kedua satelit tersebut diperkirakan akan hilang karena tidak berhasil mencapai orbit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com