Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Berjalan Defisit

Kompas.com - 10/08/2012, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Defisit transaksi berjalan terindikasi meningkat pada triwulan II-2012. Peningkatan defisit itu akibat kinerja ekspor yang menurun. Sebaliknya, impor justru meningkat pesat, khususnya impor bahan baku dan barang modal.

Demikian hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (9/8), yang dipublikasikan melalui siaran pers BI. ”Pada semester II-2012, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan berkurang ke tingkat yang tidak membahayakan kestabilan ekonomi nasional,” kata Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dody Budi Waluyo.

BI baru akan mengumumkan realisasi neraca pembayaran Indonesia triwulan II-2012 pada Jumat ini. Bahkan, Jumat ini, BI bersama pemerintah akan menggelar rapat koordinasi di Gedung BI. Informasi yang diperoleh Kompas, rapat itu akan membahas sejumlah hal, di antaranya neraca pembayaran Indonesia triwulan II-2012.

Keyakinan BI atas membaiknya transaksi berjalan itu berdasarkan ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas ekspor akan membaik. Selain itu, kegiatan investasi dan impor barang modal yang tumbuh pesat juga akan meningkatkan kapasitas perekonomian domestik. ”Dengan demikian, hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor pada masa mendatang,” ujar Dody.

Transaksi berjalan pada triwulan IV-2011 defisit 1,577 miliar dollar AS. Defisit itu bertambah pada triwulan I-2012 menjadi 2,894 miliar dollar AS. Sebaliknya transaksi modal dan finansial, yang sempat defisit 3,463 miliar dollar AS pada triwulan III-2011, membaik menjadi defisit 998 juta dollar AS pada triwulan IV-2011, bahkan surplus 2,182 miliar dollar AS pada triwulan I-2012.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta A Tony Prasetiantono berpendapat, defisit transaksi berjalan sejauh ini belum mengganggu pertumbuhan ekonomi triwulan I dan triwulan II tahun 2012. ”Namun, itu akan mengganggu triwulan III dan triwulan IV,” kata Tony.

Rapat Dewan Gubernur BI kemarin memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,1 persen-6,5 persen. Kemudian inflasi terakselerasi pada tahun 2013 menjadi 6,3 persen-6,7 persen. Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2012 sebesar 6,4 persen. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com