Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Perdagangan Diperkirakan Bakal Mengecil

Kompas.com - 10/08/2012, 09:29 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Economist Asia Pasific Economic&Market Analysis Citibank NA Indonesia Helmi Arman memperkirakan, defisit neraca perdagangan akan mengecil pada bulan Juli. Hal ini didorong oleh menurunnya impor alat berat.

"Kalau dari sisi impor, mestinya impor non migas sudah ada penurunan terutama alat berat karena kebanyakan digunakan untuk mining (pertambangan) Dan itu sektor mining sudah turun," sebut Helmi kepada Kompas.com di sela-sela acara buka puasa Citi Indonesia dengan wartawan, di Jakarta, Kamis (9/8/2012) malam.

Dia mengatakan,  angka impor barang modal seperti komponen alat berat mengalami penurunan. Ini terjadi seiring dengan angka penjualan perusahaan alat berat yang merosot. Namun, impor sektor minyak dan gas masih terbilang tinggi. Dari sisi ekspor, ia pun melihat belum ada peningkatan. Namun, harga komoditas mulai stabil sejak bulan Juli. Ini bisa menolong besaran nilai ekspor.

"Tapi kan terkait bea keluar itu jadi banyak yang nggak bisa ekspor karena ada harus ada plan untuk buat smelter," tambahnya.

Jadi, simpul dia, dengan kondisi impor alat berat yang menurun, ada kemungkinan defisit neraca perdagangan akan turun. Namun, ia belum bisa menyebutkan detil angka defisit perdagangan untuk bulan Juli. "Belum bikin forecast untuk Juli. Sejauh ini masih akan defisit tapi kemungkinan mengecil ada di bulan Juli," tandas Helmi.

Menurut data Badan Pusat Statistik, defisit neraca perdagangan telah terjadi sejak bulan April 2012. Pada bulan Maret neraca perdagangan nasional masih terjadi surplus sebesar 840 juta dollar AS. Sementara pada April, defisit terjadi sebesar 641,1 juta dollar AS. Neraca perdagangan kembali defisit sebesar 485,9 juta dollar AS pada Mei 2012.

Angka defisit pun membesar pada bulan Juni yang mencapai 1,32 miliar dollar AS. Karena kondisi perdagangan tersebut, Bank Indonesia pun melaporkan defisit transaksi berjalan terindikasi meningkat pada triwulan II-2012. Kenaikan defisit transaksi berjalan tersebut terutama akibat kinerja ekspor yang menurun di saat impor, khususnya impor bahan baku dan barang modal meningkat pesat.

Namun, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan akan berkurang ke tingkat yang tidak membahayakan kestabilan ekonomi nasional pada semester II. Prakiraan ini didasarkan pada ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas ekspor akan membaik serta didukung oleh respon kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah.

Selain itu, kegiatan investasi dan impor barang modal yang dalam beberapa waktu terakhir tumbuh pesat diharapkan akan meningkatkan kapasitas perekonomian domestik sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

    Earn Smart
    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com