Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero: Harga BBM dan TDL Naik, Cara Cepat Turunkan Subsidi

Kompas.com - 16/08/2012, 21:03 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik berpendapat, cara menurunkan subsidi energi yang paling cepat adalah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). "Memang yang paling cepat menurunkan subsidi kenaikan TDL dan BBM, tapi ini harus dengan DPR," jelas Jero, di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2012).

Dijelaskan Jero, besaran subsidi energi hampir Rp 300 triliun pada tahun ini. Kondisi itu lantas membuat kemampuan pemerintah membangun infrastruktur pun berkurang. Demi mengurangi beban subsidi yang besar itu, sekarang ini, pemerintah pun melakukan penghematan, misalnya mobil-mobil dinas kini dilarang untuk mengonsumsi BBM bersubsidi.

Tapi, kata Jero, hasil dari penghematan tersebut lambat dan tidak signifikan. Itu lantaran masih ada masyarakat yang menggunakan BBM bersubsidi sekalipun telah dilarang.

Menteri ESDM mengatakan, tidak mudah mengajak masyarakat untuk menghemat pemakaian listrik. "Paling bisa menghemat 3 juta kiloliter (BBM bersubsidi). Tidak dahsyat tapi harus, meskipun tidak banyak," ucapnya.

Langkah kedua yakni pemerintah akan memperbanyak penggunaan energi baru dan terbarukan. Sebagai bentuk nyata, Kementerian ESDM, sebut Jero Wacik, akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait, diantaranya, geothermal dan tenaga surya. "Ini akan diperbanyak," katanya.

Kedua langkah itu ternyata dipandang pemerintah belum bisa menurunkan subsidi energi. Jero pun berujar, cara yang paling signifikan dalam menurunkan subsidi adalah dengan menaikkan harga BBM dan TDL. Namun, cara ini harus terlebih dahulu dibahas dan mendapat persetujuan DPR. "Jadi kalau ini disadari penting untuk menurunkan subsidi maka kalau DPR dan pemerintah sepakat maka selesai masalahnya," tandas Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com