Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tetap Tertekan Permintaan Importir

Kompas.com - 28/08/2012, 10:19 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, Selasa (28/8/2012) ini.

Permintaan tinggi importir atas dollar AS, masih menjadi penekan rupiah. Kemarin, rupiah ditutup melemah di level 9.515 per dollar AS. Rupiah dibuka di level 9.490 per dollar AS, dan bergerak di kisaran 9.490-9.525 per dollar AS.

Bursa IHSG Senin kemarin ditutup menguat tipis di zona hijau, di tengah jatuhnya bursa Asia yang justru terpuruk di teritori negatif.

Menurut tim riset BNI Treasury, rupiah melemah terimbas tingginya permintaan atas dollar AS, meski pencapaian lelang term deposit valas cukup menggembirakan.

Hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah. Rupiah dibuka di level 9.500-9.520 per dollar AS, atau melemah dibanding level pembukaan kemarin.

NDF market satu bulan untuk pasar offshore dibuka di level 9.599-9.613 per dollar AS. Tingginya permintaan dollar AS oleh importir menjelang akhir bulan, diprediksi tetap menekan rupiah.

Pernyataan Gubenur BI Darmin Nasution bahwa rupiah akan mencari level ekuilibrium baru, membuat rupiah akan sedikit mengalami tekanan pada pagi hari ini.

Adanya lelang SUN sebesar Rp 6 triliun hari ini, diharapkan akan memberikan tahanan terhadap tekanan dollar AS, jika direspon positif oleh pelaku pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com