Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai Per Kapita 15.000 Dollar AS, Jakarta Butuh Rp 352 Triliun

Kompas.com - 30/08/2012, 15:52 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Pemerintah mempunya target nasional yakni mencapai pendapatan per kapita sebesar 15.000 dollar AS pada tahun 2025.

Untuk mendukung target tersebut, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pun mengungkapkan, Jakarta membutuhkan pembangunan infrastruktur yang bisa menghabiskan dana hingga Rp 352 triliun.

"Investasi dalam pembangunan infrastruktur yang diperkirakan senilai Rp 352 triliun perlu dihabiskan di wilayah Jabodetabek saja untuk mencapai target master plan tersebut," sebut Fauzi dalam acara infrastruktur yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Kamis (30/8/2012).

Dijelaskan Foke, begitu kerap ia disapa, bahwa ada lima pusat ekonomi yang direncanakan di Pulau Jawa yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Sedangkan tema pembangunan yang telah disepakati dalam MP3EI adalah menjadi bagian dari pemacu industri nasional dan penyediaan layanan untuk koridor ekonomi lainnya.

Salah satu alasan bahwa Jakarta dan Jabodetabek menonjol bagi daerah lainnya di Indonesia karena ada 28 juta orang yang tinggal di daerah ini yang membawa potensi pasar yang luar biasa menunggu untuk dimanfaatkan. Jakarta juga merupakan salah satu dari 27 kota besar (megacity) di dunia dan memiliki salah satu kepadatan penduduk tertinggi di antara kota-kota besar di Asia.

"Secara ekonomi daerah ini sangat penting karena 60 persen dari perdagangan internasional dan sebagian besar keputusan keuangan bangsa terjadi di sini," lanjut dia.

Karena sejumlah keadaan tersebut maka pembangunan Jabodetabek akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara. Jakarta bisa memberikan kontribusi yang besar untuk mencapai target nasional untuk pendapatan per kapita sebesar 15.000 dollar AS pada tahun 2025, yang meningkat sebanyak lima kali lipat dari pendapatan per kapita pada 2010 sebesar 3.000 dollar AS.

Demi mencapai target itu, Foke menyebutkan, Jakarta pun perlu membangun infrastruktur. Dana untuk itu pun tidak tanggung-tanggung yakni diperkirakan bisa mencapai Rp 352 triliun. "Jika kita mengambil pengalaman Shanghai, ekonomi kota ini tumbuh lebih dari 10 persen dari tahun 1992 hingga 2007. Tetapi ini dapat terjadi karena ada program pembangunan infrastruktur yang ekstensif," tegas dia.

Jadi, ia menyimpulkan, bila Jakarta diharapkan dapat memberikan kontribusi 16,7 persen dari Produk Domestik Bruto nasional maka pertumbuhan tahunan kota Jakarta harus lebih dari 10 persen. "Saat ini pendapatan per kapita Jakarta sudah melebihi 10.000 dollar AS dan akan dipercepat dengan tujuan-tujuan dari master plan. Namun, ini bukanlah target yang mudah bagi Jakarta," tandas Fauzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com