JAKARTA, KOMPAS.com - Demi memenuhi kebutuhan listrik industri pengolahan dan pemurnian (smelter), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan Kadin Indonesia akan menandatangani nota kesepahaman mengenai penyediaan listrik sebesar 1.500 megawatt (MW).
"1.500 MW mau ditandatangani bersama PLN. MoU-nya akan ditandatangani dalam waktu dekat karena kemarin Lebaran," sebut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur, di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Menurut Natsir, kerja sama antara Kadin Indonesia dengan PLN sifatnya business to business. Listrik dengan kapasitas 1.500 MW ini cukup untuk memenuhi sebanyak 30-40 smelter di seluruh Indonesia. "Ini sudah disepakati Kadin dengan PLN," tambahnya.
Disebutkan Natsir, investasi untuk penyediaan listrik 1.500 MW ini dikeluarkan oleh PLN. Menurut dia, besaran investasi yang dikeluarkan mencapai 2,5 miliar dollar AS.
Mengenai tarif listrik, ia mengatakan, bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Tarif pun tidak disubsidi oleh Pemerintah. "Jadi harga listrik di Jawa Timur untuk smelter dengan harga listrik di Makassar dan Halmahera bisa beda nanti," terangnya. "Mungkin (MoU) bulan depan karena ada Lebaran," tandas Natsir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.