Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing RI Anjlok, Menkeu Bungkam

Kompas.com - 05/09/2012, 18:14 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo enggan menjelaskan penyebab peringkat daya saing ekonomi Indonesia terus merosot hingga posisi ke-50 di tahun ini.

Agus merasa bahwa hal tersebut merupakan tugas bersama dari seluruh pemegang keputusan di pemerintahan. "Saya tidak mau berkomentar soal itu," kata Agus saat ditemui di Komisi XI DPR RI Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Berdasarkan data dari World Economic Forum (WEF), posisi daya saing ekonomi Indonesia turun 4 peringkat dari posisi 46 di tahun lalu menjadi di posisi 50 di tahun ini.

Posisi tersebut menyebabkan Indonesia berada di ranking paling bawah di antara negara-negara se-kawasan.

Misalnya seperti Malaysia yang masih bertengger di posisi 25, Brunei Darussalam di posisi 28, China di posisi 29 dan Thailand di posisi 38.

Dalam survei WEF tersebut, penyebab daya saing ekonomi Indonesia yang rendah adalah masalah birokrasi yang kurang menguntungkan bagi investor, serta kekerasan dan kejahatan yang masih banyak terjadi. "Saya kira tidak seperti itu," jawab Agus tanpa menjelaskan penyebabnya.

Di sisi lain, WEF menganggap bahwa kondisi infrastruktur Indonesia dinilai terus membaik. Begitu juga terkait kestabilan makro ekonomi dan fasilitas umum kesehatan.

Sementara peringkat 4 besar untuk peraih daya saing ekonomi terbaik ini adalah Swiss, Singapura, Finlandia dan Swedia. Posisi Amerika Serikat yang semula di posisi 5 kini bergeser ke posisi 7.

Swiss dianggap memiliki peringkat terbaik untuk daya saing ekonomi karena memiliki sistem pendidikan terbaik. Selain itu, pemerintah juga royal dalam memberikan dana untuk riset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Whats New
    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Whats New
    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Spend Smart
    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Whats New
    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Whats New
    Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Whats New
    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Whats New
    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Whats New
    Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Whats New
    Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

    Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

    Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

    Whats New
    Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

    Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

    Whats New
    TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

    TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

    Whats New
    Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

    Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

    Whats New
    Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

    Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com