Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Kartu Halo 2,5 Juta, Simpati Masih Terbanyak

Kompas.com - 05/09/2012, 18:41 WIB

Ilustrasi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pascabayar Kartu Halo dari Telkomsel, tidak memiliki jumlah pelanggan yang banyak jika dibandingkan pengguna Simpati. Selama 16 tahun, pelanggan Kartu Halo hanya 2,5 juta sampai Agustus 2012.

Head of Maketing Communication Group Telkomsel Irlamsyah Syam, berpendapat, kecilnya penggunaan layanan kartu SIM pascabayar disebabkan oleh beberapa hal. "Pertama, karena tipikal orang Indonesia yang lebih suka memakai layanan prabayar," katanya.

Nomor identitas yang beragam di Indonesia, memudahkan satu orang memiliki dua atau lebih kartu SIM. Sistem nomor identitas ini secara tak langsung berpengaruh pada adopsi layanan kartu pascabayar.

"Kalau di negara maju, penduduknya punya satu nomor identitas. Jadi nomor identitas di KTP dan SIM-nya bisa jadi sama, sehingga mudah untuk diidentifikasi. Kalau di Indonesia pakai sistem single ID, mungkin pelanggan pascabayar bisa lebih banyak."

Irlamsyah menambahkan, Kartu Halo memberi pendapatan 10% dari seluruh pendapatan Telkomsel pada 2011.

Hingga semester pertama 2012, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 120 juta pengguna. 45% dari jumlah itu, atau 54,3 juta pelanggan, adalah pengguna kartu Simpati yang menyumbang pendapatan sekitar 60% untuk Telkomsel.

Dalam acara di Blowfish, City Plaza, Jakarta, Rabu (5/9/2012), Telkomsel memperkenalkan program retensi pelanggan untuk pengguna Simpati. Program terbaru ini menawarkan paket data Simpati 2GB dengan koneksi hingga 7,2MBps.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com