Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gili Nanggu Tak Kalah Cantik dengan Trawangan

Kompas.com - 09/09/2012, 15:41 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika berbicara wisata Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB), maka biasanya yang terlintas pertama adalah Gili Trawangan sebagai destinasi wisata. Padahal, Lombok memiliki pulau-pulau kecil (gili) yang tak kalah cantik. Salah satunya adalah Gili Nanggu yang tengah "naik daun". Apalagi sejak pemberitaan mengenai isu bahwa pulau ini dijual, Gili Nanggu semakin disebut-sebut.

"Gili Nanggu itu dari segi regulasi saja tidak boleh jual pulau, tidak bisa jual satu pulau yang utuh. Gili Nanggu itu sebenarnya dimiliki dua orang. Yang mau dijual itu sebagiannya. Bahasa iklannya memberi kesan pulau itu dijual," jelas Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, Awanadhi Aswinabawa saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam.

Gili Nanggu merupakan pulau yang masuk dalam wilayah Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Untuk menuju Gili Nanggu, wisatawan dapat naik perahu dari Sekotong. Menurut Awanadhi, pemerintah kabupaten Lombok Barat memang tengah mengembangkan wilayah Sekotong.

"Sengigi yang ada di Lombok Barat, dikembangkan sebagai kawasan wisata karena lokasinya dekat dengan Mataram, dekat bandara dulu," tutur Awanadhi.

Mulanya, lanjut Awanadhi, penduduk lokal sering ke Pantai Sengigi dan lama-lama semakin ramai dikunjungi. Pemerintah kabupaten pun mengembangkan Pantai Sengigi. Hanya saja, di selatan mulai dikenal pantai-pantai eksotis lainnya, begitu pula di kawasan utara dengan Gili Trawangan.

"Sengigi harus bisa menawarkan sesuatu yang baru agar tak kalah pamor dengan kawasan selatan dan utara. Makanya dikembangkan wilayah Sekotong. Sekotong ini seperti gabungan antara gili-gili di utara dan Pantai Sengigi," lanjutnya.

Ada tiga gili utama di Sekotong yaitu Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Tangkong.

Awanadhi menuturkan di kawasan Sekotong yang berada di Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di tepian pantai sudah banyak berdiri vila-vila.

"Jarak ke tiga gili ini juga dekat dari Pulau Lombok. Ke Gili Nanggu dengan perahu hanya 20 menit. Bandingkan kalau ke Gili Trawangan harus naik perahu 40 menit," ungkapnya.

Selain itu, daerah Sekotong sebenarnya memiliki banyak pulau kecil. Jika dibandingkan dengan Kabupaten Lombok Utara, Sekotong mempunyai gugusan gili dengan jumlah gili yang lebih banyak.

"Sekotong ini wisata bahari yang lengkap. Snorkeling bisa, menyelam juga bisa," katanya.

Sekotong juga menjadi menarik perhatian karena lokasinya yang dekat dengan bandara baru, yakni Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah.

Awanadhi mengatakan dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Sekotong dapat dicapai dengan waktu tempuh antara 45 menit sampai satu jam.

"Ada dua jalur. Pertama jalur ke (pelabuhan) Lembar, bandara ke Lembar hanya setengah jam. Lalu langsung ke pulau-pulau dengan perahu. Atau, jalan darat dulu ke Sekotong selama setengah jam," jelas Awanadhi.

Sementara perjalanan darat dari BIL menuju akses penyeberangan ke Gili Trawangan perlu waktu tempuh sekitar tiga jam. Walaupun begitu, Gili Trawangan juga mudah dicapai dari Bali, sebab tersedia kapal cepat dari Tanjung Benoa (Bali) langsung ke Trawangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com