BI Tetap di Pasar Menjaga Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tekanan nilai tukar rupiah atas dollar AS belum berkurang meskipun dominasi mata uang dollar AS berkurang akhir-akhir ini. Kesiapan Bank Indonesia (BI) di pasar menjadi faktor psikologis penahan pelemahan rupiah.

Akhir pekan lalu rupiah ditutup menguat di level 9.565 per dollar AS. Rupiah dibuka di level 9.585 per dollar AS dan bergerak di kisaran 9.560-9.590 per dollar AS. Meski pasokan dollar AS terbatas di tengah tingginya permintaan importir, rebound indeks bursa saham mampu mengamankan pergerakan rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 6,4 persen sesuai penegasan petinggi BI. Hal-hal itu seiring dan mendukung penguatan mata uang garuda.

Namun, di awal pekan ini, Senin (10/9/2012), menurut riset BNI Treasury, rupiah justru berpotensi bergerak dengan kecenderungan melemah. Berkurangnya dominasi dollar AS atas major currency berpotensi mereduksi tekanan untuk rupiah. Kesiapan BI mengintervensi rupiah juga menjadi faktor psikologis yang menahan pelemahan rupiah lebih lanjut.

Belum surutnya permintaan dollar AS di pasar domestik berpeluang membatasi pergerakan rupiah. Masuknya dana investor asing di bursa saham domestik berpotensi meningkat, jika keinginan pelaku pasar meningkat pasca keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) memborong obligasi negara-negara Uni Eropa berlanjut.