Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Laut Diminati

Kompas.com - 13/09/2012, 02:45 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia menyasar Jepang sebagai negara tujuan ekspor utama untuk komoditas rumput laut. Selama ini, ekspor rumput laut ke Jepang terganjal ketentuan Sanitary and Phytosanitary Measures. Hambatan tersebut diharapkan bisa dikurangi.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Harian Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perdagangan Gatot Prasetyo Adjie di sela-sela pertemuan bisnis antara Japan Foreign Traders Association dan sejumlah pebisnis Indonesia, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/9).

Dia mengatakan, Jepang menjadi pasar penting bagi komoditas rumput laut Indonesia. ”Kebutuhan rumput laut, terutama untuk makanan dan kosmetik, sangat tinggi. Selama ini kerja sama bisnis di bidang rumput laut sudah terjalin. Dalam pertemuan kali ini, mereka membawa 23 delegasi. Fokus pertemuan lebih mengarah pada perluasan akses pasar ke Jepang dan bisnis yang berkelanjutan,” katanya.

Menurut Gatot, selain untuk bahan baku kosmetik, permintaan rumput laut untuk industri makanan di Jepang juga tergolong tinggi. ”Rumput laut jadi bagian tak terpisahkan dalam sajian masakan Jepang. Karena itu, kami selalu berupaya meningkatkan kualitas olahan hasil rumput laut. Standar SPS (Sanitary and Phytosanitary Measures) yang ditetapkan Jepang sebisa mungkin terpenuhi,” katanya.

Presiden Asosiasi Pengusaha Luar Negeri Jepang (JAFTA) Noritada Ito mengatakan, sebagian besar delagasi yang ikut dalam pertemuan tersebut memiliki ketertarikan besar pada rumput laut.

”Rumput laut tampaknya menarik perhatian rombongan kami. Selain itu, mereka juga tertarik pada mebel,” katanya.

Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia Safari Azis mengatakan, Indonesia merupakan penguasa 50 persen pangsa pasar produsen rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang sebagian besar hasilnya digunakan untuk bahan baku industri. Rumput laut Eucheuma cottonii dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor dari industri kosmetik atau farmasi.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi rumput laut mencapai 4,3 juta ton basah pada tahun 2011. Tahun 2012, pemerintah menargetkan produksi rumput laut basah sebanyak 5,1 juta ton.

Nilai ekspor rumput laut ditargetkan naik dari 200 juta dollar AS pada tahun 2011 menjadi 230 juta dollar AS tahun 2012. Negara tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat, Jepang, dan China. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com