Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naikkan Tarif Listrik, Pemerintah Hanya Berkelit

Kompas.com - 14/09/2012, 09:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) ataupun bahan bakar minyak (BBM) dianggap hanya strategi berkelit dari elit politik saja.

"Itu hanya strategi berkelit saja dari pemerintah. Rakyat dibohongi," kata Ekonom Hendri Saparini saat dialog publik Tolak Kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Menurut Hendri, pemerintah berdalih ingin menaikkan TDL dan BBM hanya karena subsidi anggaran membeludak. Jika tidak dinaikkan, maka subsidi bisa membengkak sekitar Rp 92 triliun. Namun di sisi lain, anggaran untuk menaikkan pencarian sumber energi baru untuk listrik juga tidak berubah.

Kata Hendri, sejak dulu pemerintah hanya menganggarkan sekitar 5 persen dari APBN. "Padahal pertumbuhan ekonomi kita sudah 6,4 persen. Kalau mau pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi, maka pemerintah juga harus berani menaikkan anggaran untuk energi juga," tambahnya.

Artinya, dengan adanya jaminan sumber energi listrik maka investor asing yang mau masuk ke Indonesia tidak akan resah. Di sisi lain, pemerintah juga tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk transportasi publik. Sehingga, masyarakat mau tidak mau memang akan memakai kendaraan pribadi yang saat ini jumlahnya juga semakin membeludak.

"Bila anggaran untuk transportasi publik tidak ada, seharusnya pemerintah mau menambah anggaran untuk subsidi listrik dan BBM. Bukan malah dikurangi," jelasnya.

Menurut Hendri, anggaran pemerintah saat ini masih aman. Sehingga pemerintah juga diminta untuk menganggarkan dana yang lebih pro rakyat, bukan hanya segelintir orang dan penguasa saja. Saat ini anggaran pemerintah dibuat lebih prudent (hati-hati).

Ada dua sektor yang akan diuntungkan dari pengetatan anggaran itu, yaitu sektor keuangan dan sektor energi. "Dua sektor itu paling diuntungkan. Mereka akan bisa bermain-main mengeruk keuntungan di sana," jelasnya.

Sekadar catatan, pemerintah berencana menaikkan harga TDL sebesar 15 persen di tahun 2013. Kebijakan ini dianggap tidak pro rakyat dan hanya menguntungkan beberapa pihak saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com