Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perjalanan Dinas Harus Dipangkas

Kompas.com - 16/09/2012, 14:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya perjalanan dinas pemerintah pusat tahun 2013 naik 17 persen dari Rp 18 triliun menjadi Rp 21 triliun. Biaya perjalanan dinas tersebut harus dikurangi karena diindikasikan banyak penyelewengan.

Koordinator Advokasi FITRA Uchok Sky menjelaskan pemerintah sebenarnya ingin meningkatkan kualitas belanja melalui efisiensi belanja kurang produktif. Caranya dengan memangkas belanja barang. Terbukti ada penurunan belanja barang sebesar 15 persen dari Rp 186 triliun di 2012 menjadi Rp 159 triliun di 2013.

"Masalahnya, meski biaya belanja barang dikurangi, belanja perjalanan dinas pemerintah malah naik. Padahal, belanja perjalanan selalu diikuti dengan peningkatan penyimpangannya," kata Uchok dalam diskusi "RAPBN 2013 Tersandera Birokrasi dan Utang di Bakoel Coffee Cikini Jakarta, Minggu (16/9/2012).

Menurut Uchok, pada tahun 2009 lalu,  ditemukan penyimpangan senilai Rp 73,5 miliar pada 35 kementerian atau lembaga dan meningkat menjadi Rp 89,5 miliar pada 44 kementerian atau lembaga. Apalagi, selama ini hampir setengah atau 48 persen dari belanja barang lebih banyak dinikmati kepentingan birokrasi, seperti belanja barang operasional dan perjalanan dinas.

Sekadar catatan, tren belanja perjalanan dinas pemerintah dari 2006-2013 cenderung meningkat. Mulai Rp 8,9 triliun (2006), Rp 9,1 triliun (2007), Rp 11,1 triliun (2008), Rp 15,2 triliun (2009), Rp 18,3 triliun (2010), Rp 19,6 triliun (2011), Rp 18 triliun (2012) dan Rp 21 triliun (2013). "

Biaya perjalanan dinas Rp 10 triliun saja sudah mewah. Kalau lebih dari itu, mereka sudah dianggap serakah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com