Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Sudah Berlalu dari BUMI ?

Kompas.com - 19/09/2012, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sepekan terakhir, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bangkit dari keterpurukannya sejak akhir Agustus lalu. BUMI melesat lagi sampai ke level Rp 860 di akhir perdagangan sesi satu hari ini (19/9/2012).

Jika dibandingkan harga penutupan pada Rabu (12/9/2012) minggu lalu di Rp 720, BUMI sudah naik Rp 140 atau 19,44 persen.

Dikabarkan, saham BUMI beranjak menguat seiring berita bahwa anak usaha Recapital akan menggelar Initial Public Offering (IPO) tahun depan. Seperti kita tahu, BUMI menempatkan kontrak pengelolaan dana di PT Recapital Asset Management senilai 231 juta dollar AS. Namun, hingga kini pencairan dana itu sudah berkali-kali mundur dari jadwal.

Grup Bakrie itu kan mainnya likuiditas. Kalau mereka butuh uang, harga saham turun. Kalau mereka akan dapat duit, harga saham aman,” tutur seorang sumber pelaku pasar kepada KONTAN.

Selain kabar itu, kenaikan saham BUMI seturut laju saham-saham sektor tambang yang terjadi sejak Fed mengumumkan rencana Quantitative Easing 3.

Analis juga menganggap, kenaikan saham ini didukung technical rebound karena saham BUMI sudah tergerus banyak. Setelah laporan kinerja yang buruk dan pencairan investasi di Recapital yang mundur, BUMI sempat terpuruk ke Rp 630 di akhir bulan Agustus (30/8/2012).

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo melihat saham BUMI masih terbilang bergerak flat dengan kecenderungan naik.

Satrio menyarankan agar pemodal bisa menahan dulu saham BUMI sembari melihat perkembangan fundamentalnya. "Bila harga sudah di Rp 750-Rp 800, pemodal bisa jual untuk cut loss," jelas Satrio kepada KONTAN, Rabu (19/9/2012).

Ia menambahkan, level resistance BUMI berada di level Rp 950. Apabila BUMI berhasil menembusnya, maka harga akan menuju Rp 1.000-Rp 1.200 lagi.

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto juga merekomendasikan untuk hold saham BUMI sampai rilis laporan keuangan terbaru.

Kata David, secara teknikal saham BUMI sedang dalam tren naik dengan resistance terdekat di Rp 880 per saham. "Posisi masih di wave 1 dengan kenaikan terbatas. Resistance kedua di Rp 940 per saham," imbuhnya.

Jika saham bisa tembus Rp 1050, trennya bisa terus naik. Hari ini, David melihat saham BUMI lebih banyak dibeli investor dalam negeri dibanding luar negeri. Total keseluruhan transaksi mencapai 183.000 lot yang setara dengan 90 juta lembar saham. (Rika Theo, Dyah Ayu Kusumaningtyas/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com