Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wirausaha Kurangi Kemiskinan

Kompas.com - 21/09/2012, 07:45 WIB

MAKAU, KOMPAS.com - Kewirausahaan menjadi salah satu kunci masa depan Asia dan Pasifik. Dengan dukungan pasar domestik yang besar dan kesempatan untuk kembali tumbuh semakin besar ketika pasar global pulih, kewirausahaan memberi dukungan strategis dalam mengurangi kemiskinan di Asia.

Hal itu mengemuka dalam Asia Entrepreneurship Forum di Makau, Kamis (20/9/2012), seperti dilaporkan wartawan Kompas Benny D Koestanto. Forum yang digelar Enterprise Asia—sebuah lembaga nirlaba di bidang kewirausahaan di Asia Pasifik—itu dihadiri lebih kurang 200 peserta dari kawasan Asia Pasifik. Mereka terdiri dari wakil pemerintah, penggerak sektor usaha kecil dan menengah, serta sejumlah ekonom.

”Secara esensial, kewirausahaan punya potensi untuk mengurangi kemiskinan. Sebab, kewirausahaan juga mempunyai akses untuk menumbuhkembangkan pendidikan dasar dan pelatihan sekaligus membuka kesempatan kerja,” kata Pemimpin Enterprise Asia, Tan Sri Dr Fong Chan Onn.

Bank Dunia dalam laporan Capturing New Sources of Growth, Mei 2012, mengungkapkan, sepertiga penduduk di kawasan Asia Timur dan Pasifik atau sekitar 500 juta orang masih hidup dalam kemiskinan.

Hanya saja, akibat krisis perekonomian global tahun 2008 yang berlanjut pada akibat turunan dari krisis utang di Uni Eropa sejak tahun lalu, tingkat pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik melambat. Perekonomian kawasan itu tumbuh sekitar 8,2 persen pada tahun 2011 (4,3 persen jika tidak memperhitungkan China), turun cukup dalam dari tingkat pertumbuhan tahun 2010 yang hampir mencapai 10 persen (7,0 persen tanpa China).

Chan Onn, yang merupakan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia dalam kurun waktu 1999-2008, menyatakan, kebijakan pemerintah tidak dapat berdiri sendiri.

Salah satu pengusaha asal Indonesia yang hadir, Syahrial Yusuf, menyatakan, forum seperti Asian Entrepreneur Forum menjadi tempat yang pas untuk berbagi pengalaman dan menjalin hubungan. Presiden Direktur PT Nusa Groupindo dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia itu mengaku kemungkinan jalinan kerja sama datang lewat forum-forum sejenis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Spend Smart
    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

    Whats New
    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Whats New
    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Whats New
    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Spend Smart
    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Whats New
    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Whats New
    Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Whats New
    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Whats New
    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Whats New
    Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Whats New
    Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

    Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

    Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com