Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tewas di Pembuangan Industri

Kompas.com - 23/09/2012, 02:42 WIB

Surabaya, Kompas - Dua orang tewas dan satu orang terluka dalam kebakaran yang terjadi di tempat pembuangan sampah industri di kawasan Margomulyo Indah, Kelurahan Buntaran, Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/9) pagi.

Kebakaran diduga kuat dipicu oleh api rokok yang mengenai kaleng bekas lem yang mudah terbakar dan banyak dibuang di tempat itu.

”Kebakaran diawali dengan adanya sebuah ledakan. Kedua korban tewas di lokasi kejadian,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman, Sabtu siang.

Korban tewas adalah Kamri (45), warga Surabaya, dan Jayus, (40), warga Rembang, Jawa Tengah. Korban luka bakar adalah Supadi (50), warga Gresik, Jatim, yang langsung dirawat ke Rumah Sakit Muji Rahayu, Surabaya.

Tempat penampungan sampah industri itu berukuran sekitar 20 x 30 meter dan diapit tambak-tambak garam. Barang- barang yang dibuang adalah sampah dari pabrik, seperti kaleng bekas, karet, dan plastik. Sebuah gubuk kayu di lokasi kejadian juga ikut terbakar.

Koordinator Lapangan Dinas Kebakaran Kota Surabaya Ribut Mustaqim mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.15. Sekitar 15 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung berusaha memadamkan api. Titik yang terbakar berukuran 5 x 6 meter.

”Saat kami datang, api mulai padam dan kami menemukan korban sudah meninggal,” kata Ribut.

Merokok

Korban meninggal dalam kondisi mengenaskan dan sebagian tubuhnya tertimbun sampah. Proses selanjutnya untuk menangani para korban diserahkan kepada polisi yang langsung menerjunkan dua tim gegana dan memastikan tidak ada bahan peledak (bom) di tempat itu.

Farman mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara di lapangan, polisi menemukan kedua korban tewas sedang merokok sesaat sebelum kebakaran terjadi. Api dari rokok itu diduga mengenai kaleng bekas lem yang banyak terdapat di lokasi tersebut.

Uap dari bahan kimia tersebut diduga terlalu kuat sehingga mudah tersulut ketika ada sumber api dan memicu ledakan. Di lokasi itu memang masih banyak bahan yang mudah terbakar.

Menurut Farman, Kamri bekerja menjual sampah di tempat itu. Sementara Jayus dan Supadi adalah para pembeli. ”Pemilik lahan itu sedang kami periksa,” kata Farman.

Jumlah sampah yang bermuatan bahan mudah terbakar, kata Farman, sudah terlalu banyak dan menumpuk di tempat tersebut. Hal itu merupakan indikasi adanya kelalaian dari pemilik lahan. Jika terbukti ada faktor kelalaian, pemilik tempat pembuangan sampah akan diproses secara hukum. (DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com