Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Usul Tol Cikampek Naik 10 Persen

Kompas.com - 23/09/2012, 17:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga Tbk akan mengusulkan kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek pada akhir September 2012 sekitar 10 persen dari tarif saat ini.

"Kami berharap kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek terjadi pada akhir September dengan besaran kenaikan sesuai besaran inflasi selama dua tahun, kira-kira 10 persen," kata Direktur Operasi Jasa Marga Tbk, Hasanudin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (23/9/2012).

Dijelaskannya, mulai saat ini pihaknya sedang menyosialisasikan rencana kenaikan tarif tol tersebut. "Seharusnya, sesuai dengan ketentuan tarif tol Jakarta Cikampek naik pada awal bulan Juli 2012," katanya.

Namun, lanjutnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum,  masih menganggap ada beberapa aspek layanan yang harus diperbaiki antara lain kondisi permukaan jalan yang berlubang, serta adanya beberapa pagar rumija dan guardrail yang harus diperbaiki.

"Seluruh perbaikan telah selesai dilakukan dan Jasa Marga berjanji akan terus memperbaiki pelayanannya, baik layanan konstruksi, transaksi maupun lainnya," kata Hasan.

Dijelaskannya, pada bidang layanan konstruksi, saat ini perkerasan jalan tol Jakarta Cikampek terus ditingkatkan kekuatan dan kerataannya dengan cara "scrapping filling" dan "overlay".

Kemudian, pada bidang layanan transaksi, seluruh upaya dikerahkan untuk  memperlancar aliran lalu lintas (lalin) di gerbang tol dengan mengintensifkan penggunaan Gardu Tol Otomatis dan menyediakan layanan jemput transaksi apabila terjadi antrean.

Di bidang layanan lalin, kata Hasan, pihaknya terus meningkatkan keandalan informasi lalu lintas melalui diversifikasi penyampaian informasi baik dengan menambah papan eleltronik VMS maupun penggunaan jejaring sosial.  "CCTV jumlahnya terus ditambah agar kami dapat menyediakan informasi lalu lintas yg real time," katanya.

Data Jasa Marga menyebutkan, lalu lintas harian ruas tol Jakarta-Cikampek rata-rata 550 ribu kendaraan dan pendapatan rata-rata per hari sekitar Rp 2, 5 miliar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com