Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Tangguh ke Arun Dikaji Ulang

Kompas.com - 01/10/2012, 02:47 WIB

Jakarta, Kompas - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengkaji ulang usulan penetapan harga gas dari Tangguh, Papua Barat, untuk proyek regasifikasi Arun di Lhokseumawe, Aceh. Hal ini bertujuan agar harga yang disepakati tidak merusak harga gas alam cair di pasar domestik.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini memaparkan hal itu akhir pekan lalu di Jakarta. Regasifikasi Arun sejauh ini masih menunggu kesepakatan harga antara PT PLN selaku pengguna gas dari proyek regasifikasi Arun dan BP selaku operator Proyek Tangguh.

Pada prinsipnya, secara informal kedua pihak sudah ada kesepakatan soal harga gas. Akan tetapi, karena takut harga tersebut merusak pasar domestik, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM mengkaji ulang usulan harga gas itu yang ditargetkan tuntas dalam beberapa pekan ke depan.

”Secara fisik tidak ada gangguan karena alokasinya sudah jelas. Ini hanya masalah harga,” ujar Rudi.

Secara informal, PT PLN dan BP sepakat bahwa harga gas dari Tangguh untuk regasifikasi Arun memakai formula 11 persen dari harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude oil price/ICP).

Rudi mengatakan, PT PLN berencana membeli gas dengan volume sesuai kebutuhan dengan skema berlapis. Sebagai contoh, PT PLN bisa membeli gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dengan harga 11 persen dari ICP dengan volume tertentu. Jika harga ICP turun lagi, PT PLN akan menambah lagi volume pasokan gas seperti yang dilakukan pembeli LNG Indonesia dari Jepang.

Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PT PLN Suryadi Mardjoeki menjelaskan, PT PLN menunggu persetujuan harga LNG dari Tangguh untuk regasifikasi Arun dari pemerintah. ”Kami sudah melaporkan ke Dirjen Migas,” ujar Suryadi. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com