JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah atas dollar AS ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Namun, memburuknya data perekonomian global kembali bakal menekan laju rupiah di awal pekan ini, Senin (1/10/2012).
Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis di level Rp 9.591 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) pada akhir perdagangan pekan lalu. Hal itu dipengaruhi oleh sentiment positif global saat itu.
Bursa Asia ditutup naik, termasuk bursa Indonesia (IHSG). IHSG melejit 0,89 persen menjadi 4.262,56, kembali tertinggi dalam sejarah. Sementara itu harga minyak mentah bervariasi. Harga minyak mentah jenis Brent turun tipis menjadi 113,26 dollar AS per barrel, namun harga WTI naik menjadi 92,19 dollar AS per barrel.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menyatakan berbagai indeks future turun untuk hari ini. Untuk pasar Asia kemungkinan juga turun merespon pelemahan data manufaktur di China. "Rupiah berpotensi melemahke kisaran antara Rp 9.590 hingga Rp 9.610 per dollar AS," kata Lana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.