Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Foto: Demo Buruh di Kawasan Industri Pulogadung

Kompas.com - 03/10/2012, 13:14 WIB
Andrean Kristianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan buruh yang bekerja di Kawasan Industri Pulogadung ikut berunjuk rasa di hari mogok buruh nasional, Rabu (3/10/2012). Massa memblokade jalan masuk ke kawasan industri ini.

Sebagian buruh lain sejak pagi berkeliling untuk mengajak para pekerja yang berada di kawasan ini untuk ikut berunjuk rasa menyampaikan aspirasinya. Mereka melakukan sweeping sejak pukul 07.00 WIB.

Aksi para buruh ini menyebabkan Kawasan Industri Pulogadung lumpuh total dan tidak ada kegiatan produksi yang berjalan. Ada tiga tuntutan yang diteriakkan oleh buruh, yaitu penghapusan sistem kerja outsourcing, menolak upah murah, dan pemberian jaminan kesehatan. Para buruh melakukan aksi dengan berorasi, membacakan puisi, dan bernyanyi di bundaran kawasan industri yang berada di Jakarta Timur itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan buruh memulai aksi dengan berkonsolidasi di pabrik-pabrik di Kawasan Industri Pulogadung sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah itu, massa buruh pun memecah kelompok menjadi lima bagian. Empat kelompok berkumpul di akses masuk kawasan, sedangkan satu kelompok melakukan sweeping di pabrik-pabrik.

Para buruh menutup empat akses masuk ke kawasan industri, yaitu dari Jalan Kawasan Industri Pulogadung, Cakung; Jalan Buaran, Pulogadung; Pulogadung Trade Center; dan Jalan Bekasi Raya. Pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintas pun diinstruksikan memutar balik dan mencari jalur alternatif.

Massa buruh yang melakukan sweeping datang ke pabrik menggunakan kendaraan roda dua. Beberapa perwakilan memasuki pabrik dan mengajak para buruh lainnya untuk ikut aksi dengan menggunakan pengeras suara. Beberapa buruh pun turut mengikuti aksi dan melakukan konvoi ke pabrik-pabrik selanjutnya.

Pabrik yang berada di kawasan industri tersebut memproduksi berbagai barang, seperti garmen, farmasi, elektronik, dan kertas. Akibat unjuk rasa para buruh, aktivitas di pabrik-pabrik tersebut pun lumpuh. Hanya terdapat petugas keamanan yang berada di depan pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com