Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Gratisan, Kini Omzet Auri Miliaran

Kompas.com - 06/10/2012, 10:09 WIB

KOMPAS.com - Keahlian, kerja keras, dan strategi bisnis yang tepat mampu menghantarkan seseorang pada kesuksesan. Itulah yang kini dicapai Yohanes Auri. Ia yang mampu menjadi miliarder muda melalui usaha jasa desain grafis berbendera PT Flux Asia Solusindo.

Usia belia tidak menghambat seseorang untuk mencapai kesuksesan. Dengan kemampuan mengasah keahlian, kerja keras, dan strategi bisnis yang tepat, seorang anak muda bisa saja mereguk sukses dalam bisnis.

Salah satunya adalah Yohanes Auri yang berhasil mengibarkan PT Flux Asia Solusindo.  Hanya dalam kurun waktu lima tahun, sang pemuda yang usianya belum genap kepala tiga ini sudah bisa menggemukkan omzet usaha jasa desain grafisnya hingga miliaran rupiah.

PT Flux Asia Solusindo – disingkat Flux Design – merupakan usaha yang bergerak di bidang desain grafis. Jasa yang diberikan antara lain pembuatan annual report, kalender, company profile, multimedia animation, corporate identity, web design, editorial design, dan branding.

Hingga saat ini Auri sudah memiliki dua ratusan klien korporasi. Di antaranya, BII, BNI, Bank of China, Bank of Tokyo, Bank Sumitomo (BSMI), Asuransi Jasindo, Adira Insurance, Avrist Assurance, Erdikha Sekuritas, NISP Sekuritas, Agung Podomoro Group, Adhi Realty Group, Menara MTH, LEADS Property, Procon Indah, BP Migas, Pertamina, Astra Agro, dan Tjokro Group.

Dengan portofolio klien yang banyak dan berkelas itu, Auri optimistis bisa melipatgandakan omzetnya tahun ini. “Tahun lalu hanya satu digit (miliar), tahun ini harapannya bisa dua digit,” katanya. Menjelang akhir tahun seperti sekarang, pesanan desain dan cetak kalender korporasi sudah berdatangan.

Kesuksesan Auri tidak didapat dengan mudah. Dia merintis usaha ini sejak kuliah Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara, Jakarta. “Sejak kuliah saya sudah menjadi freelancer desain, dapat klien pertama tahun 2004. Ada teman yang pesan logo kafe, honornya waktu itu Rp 8 juta,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Sambil kuliah, Auri menggarap pesanan desain di kamarnya yang berukuran 4x4 meter. Komputer yang digunakan pun masih komputer tabung berprosesor Pentium III. “Saya bukan dari keluarga berada. Tidak mungkin minta orangtua untuk membeli komputer canggih,” kata Auri yang anak pemilik toko suku cadang ini.


Desain gratisan

Tahun 2006, Auri lulus kuliah dan bertekad untuk tetap menjalankan usahanya itu dengan bendera Flux Desain. Ternyata dewi fortuna datang. Ada jemaat gereja yang menyukai desain majalah gratisan yang dibuatnya. “Dia pengurus Certificate Wealth Manager Association (CWMA). Inilah proyek besar pertama saya,” kenangnya. Asosiasi itu memintanya membuat desain undangan dan buku kelulusan. Nilai proyeknya waktu itu sebesar Rp 20 juta.

Pada saat acara CWMA berlangsung, Auri pun menebarkan kartu nama pada bos-bos bank yang mengikuti acara CWMA tersebut. “Saya berharap dengan perkenalan personal ini bisa mendapatkan klien besar,” katanya sambil terbahak. Auri juga memberanikan diri merekrut seorang karyawan meski masih menggunakan kamarnya sebagai ruang kerja. Selama 2006, ia hanya berhasil mendapatkan tiga klien korporasi, sisanya hanya proyek kecil.

Auri lantas menerapkan sistem jemput bola pada calon klien. Dia menawarkan jasa ke lebih dari 40 perusahaan, baik melalui mesin faksimile maupun telepon. Dia memutuskan untuk mengincar klien korporasi lantaran lebih strategis membesarkan usaha. “Sudah pasti banyak yang menolak. Nama perusahaan kami belum besar,” ujar suami dari Desiana ini.

Sampai tahun 2008, Auri masih merangkap jabatan, baik sebagai kurir, pemasar, bagian keuangan, desainer, sampai tukang tagih. “Ya, mesti nagih karena klien biasanya tidak langsung bayar penuh. Itu terjadi sampai sekarang,” katanya. Proyek makin banyak, omzet sudah mencapai ratusan juta.

Tahun 2009, Auri merenovasi kamarnya untuk diperlebar menjadi kantor lantaran sudah memiliki tujuh karyawan. “Tahun 2010, saya bikin perusahaan untuk mendapatkan proyek secara tender. Klien-klien besar pun kami peroleh,” katanya.

Nilai sekali proyek desain tidak tanggung-tanggung, mulai ratusan juta hingga miliaran. Maka, ia memasang target tinggi untuk omzet Flux Design. “Tahun ini harapannya bisa mencapai lebih dari Rp 20 miliar,” kata pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1985 ini.

Pada tahun lalu, Auri memindahkan kantornya ke sebuah ruko dua lantai. “Di tahun yang sama, saya mendirikan Maunge-print.com, sebuah usaha digital printing. Ini sebagai sinergi usaha karena biaya percetakan desain lebih murah dan perputaran uang di bisnis ini juga lebih cepat,” katanya.

Auri juga mulai memisahkan usaha percetakan digital dengan usaha jasa desain. Tahun ini, dia memindahkan kantor Flux Design ke Puri Kembangan, Jakarta Barat. “Puji Tuhan, saya sudah bisa membeli rumah secara tunai dan dijadikan kantor. Target saya, di 2015 sudah bisa pindah di gedung perkantoran,” katanya.  (Fransiska Firlana/Kontan)       

Ikuti Kisah Inspiratif Lainnya di SOSOK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

    HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

    Whats New
    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    Work Smart
    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Whats New
    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com