Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Rumput Laut Wajib Miliki Standar Kelayakan

Kompas.com - 09/10/2012, 16:35 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persyaratan ekspor rumput laut ke China yang berlaku sejak 1 Juni tahun ini telah mewajibkan pelaku usaha rumput laut nasional memiliki sertifikasi kesehatan (health certificate). Terkait itu, Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) mewajibkan seluruh anggotanya untuk memiliki surat kelayakan pengolahan dan sertifikasi keamanan pangan (HACCP).     

Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia Safari Azis, dalam siaran pers, Selasa (9/10/2012) mengemukakan, China telah menyerap lebih dari 50 persen ekspor rumput laut dari Indonesia sejak tahun 2008. Oleh karena itu, semua pihak harus sudah siap memenuhi persyaratan yang diberlakukan seperti adanya permintaan agar bahan baku maupun hasil olahan dilengkapi dengan sertifikasi kesehatan.     

Pelaku usaha rumput laut nasional, kata Safari, diharapkan benar-benar memperhatikan proses sertifikasi. Sekarang ini, sudah tidak bisa lagi pengusaha melakukan proses pengolahan bahan baku secara konvensional. Semua harus dengan tata kelola yang baik dan benar dengan memperhatikan pola budidaya yang baik dan bisnis yang baik untuk pedagang, pengolah hingga eksportirnya.     

"Semua harus memperhatikan tata kelolanya mulai dari bahan baku sampai hasil olahannya agar semua efisien. Sangat ironis, China yang mengimpor bahan baku dari kita saja bisa menjual produk olahannya lebih murah daripada hasil olahan kita sendiri," ungkap Safari.     

Sebaran ekspor rumput laut nasional saat ini meliputi China, Cile, Philipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea, Eropa, Afrika dan Amerika. Sertifikasi itu diharapkan membantu Indonesia dalam menghadapi persaingan global, meningkatkan daya saing serta mendorong industri perikanan.     

Pihaknya mengharapkan pemerintah untuk mendorong ekonomi biaya murah, agar biaya produksi di Indonesia tidak terlalu tinggi, yakni dengan mengurangi pungutan-pungutan, mempercepat proses perizinan, serta rendahnya suku bunga.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Whats New
Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Whats New
Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Whats New
Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Whats New
Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Whats New
Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Whats New
Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Whats New
Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Whats New
KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com