Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kesehatan Berpotensi Menarik Wisatawan

Kompas.com - 13/10/2012, 20:09 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang baru dengan penyelenggaraan Indonesia Travel and Holiday Fair (ITHF) kali ini, yaitu dengan mendatangkan perusahaan yang menyediakan wisata kesehatan. "Wisata kesehatan lagi marak di industri pariwisata, yaitu jika pasien melakukan medical check up di suatu tempat, diharapkan ia atau keluarga yang menemani bisa sekalian tour di wilayah tersebut." ungkap Ketua Penyelenggara ITHF 2012, Panca R Sarunggu, Jumat (12/10/2012).

Pada wisata kesehatan ini, berpotensi menarik para wisatawan untuk datang ke tempat wisata yang berada di sekitar lokasi pemeriksaan kesehatan. Jadi, sambil memeriksa kesehatan juga dapat melakukan traveling.

Belum lama ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Kementerian Kesehatan meluncurkan gerakan terpadu "Indonesian Wellness and Healthcare Tourism Movement".

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menyatakan sangat mendukung gerakan ini karena berkaitan erat dengan pengembangan tujuh wisata minat khusus yang salah satunya wisata kesehatan dan kebugaran.

Pengembangan wisata minat khusus menjadi salah satu program utama Kemenparekraf karena dinilai bisa menjadi daya tarik untuk meningkatkan kualitas wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Kualitas wisatawan diukur dari lama tinggal dan besarnya pengeluaran saat berkunjung di suatu daya tarik wisata.  

Mari Pangestu mengatakan, wisata kesehatan dan wellness adalah pasar yang besar yang harus dimanfaatkan.

Namun sayangnya, tempat wisata maupun rumah sakit di Indonesia belum banyak yang menyiapkan wisata semacam ini. Jadi, pada gelaran ITHF yang diselenggarakan di Exhibition Hall Grand Indonesia West Mall pada 12-14 Oktober tersebut, kebanyakan wisata kesehatan ditawarkan oleh negara Malaysia dan Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com