Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa Mengerikan

Kompas.com - 16/10/2012, 18:28 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Posisi cadangan devisa Indonesia dinilai belum aman dan cenderung mengerikan. Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) harus berani membuat proyeksi berapa seharusnya cadangan devisa Indonesia di masa depan.

Salamuddin Daeng dari Institute for Global Justice mengatakan, pemerintah bisa membuat proyeksi terhadap cadangan devisa Indonesia di masa depan dengan melakukan beberapa hal, antara lain mengubah posisi impor. "Bagaimana posisi impor ke depan yang didominasi oleh barang impor kebutuhan pokok berupa bahan makanan. Tren ini dianggap given, kecuali pemerintah mengubah secara drastis kebijakan di bidang agraris," kata Salamuddin, Selasa (16/10/2012) di Jakarta.

Menurut Salamuddin, pemerintah juga bisa membuat proyeksi ekspor sehingga bisa memperkirakan komoditas yang bakal mengalami penurunan. "Dibuat proyeksi ekspor negara ini, yang sudah dapat dipastikan akan menurun karena negara ini tidak memiliki komoditas ekspor andalan. Hasil devisa dengan memasukan ekspor komoditas tambang seperti dari Freeport, Newmont, Exxon dan lain-lain hanya pembohongan publik belaka," tuturnya.

Menurut Salamuddin, program trustee funds agar dana ekspor kembali ke Indonesia juga hanya isapan jempol. "Indonesia sampai tahun 1980-an menganut sistem ekspor berdasarkan harga patokan, tapi cara ini dihapus," katanya.

Salamuddin mengatakan, salah satu sumber Indonesia mampu mempertahankan cadangan devisa adalah dengan penerbitan surat utang. "Tapi perlu di catat bahwa utang kita sudah mencapai Rp 2.000 triliun, terdiri dari Rp 1.000 triliun utang swasta dan Rp 1.000 triliun utang pemerintah. Perlu secara berani dibuat proyeksi keadaan hutang di masa depan. Kalau diasumsikan saja hutang kita tetap Rp 2.000 triliun, sudah dapat diperkirakan cadangan devisa kita akan habis karena impor lebih besar dari ekspor," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com