Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfamart Bakal Akuisisi Alfamidi?

Kompas.com - 24/10/2012, 11:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa) berambisi memperluas pasarnya di industri minimarket Tanah Air. Pemilik jaringan Alfamart ini berencana mengakuisisi PT Midi Utama Indonesia Tbk.

Midi Utama (MIDI) sendiri adalah pengelola jaringan minimarket Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson. Saat ini, Alfaria mengempit 12,75 persen saham MIDI.

Alfaria sudah mengajukan permohonan konsultasi atas rencana akuisisi Midi Utama kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 18 September 2012.

Senin (22/10/2012) kemarin, wasit persaingan usaha itu memberikan lampu hijau. Juru Bicara KPPU Ahmad Junaidi menyebut, rencana akuisisi Midi Utama oleh Sumber Alfaria bukan subyek hukum yang wajib notifikasi ke KPPU.

Menurut Junaidi, dari sisi jumlah aset dan omzet hasil, penggabungan kedua perusahaan itu memang memenuhi ketentuan untuk wajib lapor, yakni beraset gabungan minimal Rp 2,5 triliun dan beromzet minimal Rp 5 triliun. "Tetapi, karena keduanya perusahaan terafiliasi, di bawah satu pengendalian, maka terlepas dari kewajiban itu,” ungkapnya, Selasa (23/10).

Dalam dokumen yang diserahkan ke KPPU, Alfa menyebut, total aset gabungan setelah akuisisi mencapai Rp 6,29 triliun, mengacu data tahun lalu. Sementara total omzet sebesar Rp 20,8 triliun.

Sejauh ini masih belum jelas betul berapa jumlah saham Midi Utama yang bakal Sumber Alfaria caplok. Termasuk pemilik saham yang bakal terkena proses akuisisi ini.

Bisa jadi Alfa bakal mengambil alih sisa 71,82 persen saham yang saat ini masih dipegang perusahaan lain, minus 15,43 persen saham milik publik.

Sayang, tak satu pun manajemen Alfaria yang bersedia berkomentar soal rencana akuisisi ini. Wakil Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Pudjianto mengaku tidak tahu-menahu tentang akuisisi.  "Kalau soal aksi korporasi begitu, saya tidak tahu. Tanyakan langsung kepada pemilik kami, Djoko Susanto," elaknya kepada KONTAN, Selasa (23/10).

Djoko Susanto sendiri tidak menggubris panggilan dan pesan singkat dari KONTAN. Malah, Feny Djoko Susanto, anak Djoko Susanto sekaligus Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya juga tidak mau berkomentar. "Saya no comment, lah," katanya.

Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menilai rencana akusisi tidak ada hubungannya dengan aturan waralaba yang bakal membatasi gerai pewaralaba, termasuk milik Sumber Alfaria.

Kementerian Perdagangan lewat aturan waralaba memang membatasi gerai milik sendiri paling banter 150 gerai ditambah 60 persen dari sisa gerai yang ada. Adapun sisanya wajib diwaralabakan. "Ini strategi bisnis supaya lebih efisien daripada mengurus dua merek," katanya.

Justru dengan proses akuisisi ini, menurutnya, Sumber Alfaria bakal bisa memperbesar pasar ritel modern terutama minimarket. Apalagi minimarket Alfamart yang dikelola Alfaria punya saingan berat dari Indomaret yang dikelola Indomarco Prismatama.

Selan itu, langkah akuisisi ini diprediksi untuk mempercepat laju bisnis Midi Utama, terutama perkembangan convenience store Lawson.

Menurut sumber KONTAN, semenjak ada investor Jepang di tubuh Midi Utama, yakni Lawson Asia Pacific Holdings Ltd, perkembangan gerai Lawson seolah kalah cepat dengan sang pesaing, yakni 7 Eleven. "Pak Djoko ingin berlari 100 km, tapi Lawson maunya 40 km," ucapnya. (Dupla Kartini, Markus Sumartomdjon, Adisti Dini Indreswari, Narita Indrastiti/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com