Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berharap Investor Singapura Lirik MP3EI

Kompas.com - 25/10/2012, 13:33 WIB
Hasan Sakri Ghozali

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar para investor Singapura melihat potensi di berbagai koridor yang dikembangkan di dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah seusai pertemuan kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam di Istana Negara, Jakarta, Kamis ( 25/10/2012 ).

"Selama ini kita sudah menikmati hubungan ekonomi yang sangat baik. Ada baiknya ke depannya investor dari Singapura juga melihat berbagai potensi yang dikembangkan MP3EI. Menlu Singapura menyatakan kesiapannya untuk mengkomunikasikan hal tersebut tidak hanya kepada pelaku ekonomi tapi juga ke pemerintah melalui menteri perdagangannya," kata Teuku.

Teuku menjelaskan, dalam pertemuan, Presiden mendengarkan laporan dari Menlu Indonesia dan Menlu Singapura atas hasil-hasil dari pertemuan enam bulanan yang digelar di Singapura. Selain itu, dibicarakan persiapan untuk menyukseskan KTT ASEAN di Kamboja pada November 2012 .

"Dalam konteks regional lainnya juga dibahas mengenai perkembangan di kawasan. Pak Presiden memberikan hasil-hasil pertemuan beliau dengan beberapa CEO negara sahabat, dari Korea Selatan dan Jepang. Pada intinya memiliki pemikiran yang sama atas arti penting keamanan di kawasan, stabilitas kawasan bagi keberlanjutan ekonomi di kawasan Asia Tenggara," kata Teuku.

Seperti diberitakan, sebanyak 36 proyek senilai Rp 140 triliun dari 55 rencana proyek MP3EI senilai Rp 370 triliun telah menjalani proses peletakan batu pertama per Juli 2012 .

Bila dilihat dari letaknya, sebanyak 14 proyek terletak di Pulau Jawa. Sumatera dan Kalimantan masing-masing 9 proyek. Sisanya ada di Sulawesi (1 proyek), Bali-Nusa Tenggara (2 proyek), dan Papua-Kepulauan Maluku (1 proyek). Lalu, dari 36 proyek, sebanyak 9 proyek di sektor riil dengan nilai Rp 88,5 triliun dan 27 proyek infrastruktur dengan nilai Rp 51,4 triliun.

Sementara itu, pada tahun 2011 , proyek peletakan batu pertama yang sebelumnya dipublikasikan adalah 94 proyek. Nilai investasinya mencapai Rp 490 ,5 triliun. Namun, setelah dilakukan validasi, jumlah proyek pun berubah menjadi 114 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 420 triliun.

Dari 114 rencana proyek sebanyak 99 proyek sudah menjalani peletakan batu pertama. Nilai dari 99 proyek tersebut mencapai Rp 356 ,4 triliun. Detilnya, sebanyak 49 proyek sektor riil dengan nilai Rp 194 triliun, dan 50 proyek infrastruktur yang bernilai Rp 162 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com