Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Kepercayaan Konsumen Naik 1,3 Persen

Kompas.com - 01/11/2012, 14:30 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Kepercayaan konsumen atau IKK naik pada bulan Oktober 2012 sebesar 1,3 persen dari 91,9 menjadi 93,2. Ini merupakan level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Menguatnya kepercayaan konsumen ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya penilaian masyarakat terhadap keadaan ekonomi nasional maupun keadaan pasar lapangan kerja saat ini.

Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga bahan pangan mulai berkurang.

Menurut survei terakhir, sekitar 67,2 persen konsumen menyatakan kekhawatiran mereka terhadap kenaikan harga bahan pangan pada bulan Oktober, turun dari 69,1 persen pada bulan sebelumnya.

Demikian hasil survey Danareksa Research Institute (DRI) yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (1/11/2012). Hasil survey bulanan Danareksa ini sering dijadikan salah satu acuan oleh para investor maupun pimpinan manajemen perusahaan terutama korporasi yang bergerak dalam industri consumer goods.

Hasil survey DRI juga menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang yang semakin meningkat. Namun demikian, rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama ternyata menurun pada bulan Oktober.

Berdasarkan hasil survei terakhir, sekitar 34,8 persen konsumen yang disurvei berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dalam 6 bulan mendatang, turun dari 35,3 persen pada bulan September. Walaupun menurun, rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama masih berada pada level yang tinggi di bulan Oktober.

Pada survei bulan Oktober, konsumen merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan terus menurun dalam enam bulan mendatang. Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi turun sebesar 0,3 persen menjadi 185,4 pada bulan Oktober.

Indeks ini telah mengalami penurunan 3 kali berturut-turut dan lebih rendah dibanding levelnya di bulan yang sama tahun lalu. Penurunan ekspektasi inflasi ini sejalan dengan data inflasi yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang cenderung rendah pada bulan September dan Oktober.

Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya terus menguat pada bulan Oktober. Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) naik sebesar 1,5 persen dari 83,5 menjadi 84,7 pada bulan Oktober.

Level ini merupakan level tertinggi dalam tahun ini. Pada survei terakhir, semua komponen yang membentuk IKKP meningkat kecuali komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menegakkan hukum (indeks yang terkait turun sebesar 4,6 persen menjadi 64,4).

Sementara itu, komponen yang mengalami peningkatan terbesar adalah komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga (indeks yang terkait naik sebesar 8,1 persen dari 66,4 menjadi 71,8 pada bulan Oktober yang merupakan level tertingginya dalam setahun terakhir.

DRI berdiri sejak tahun 1999 sebagai lembaga riset nirlaba yang dipimpin oleh DR Purbaya Yudhi Sadewa. Dalam melakukan penelitian mengenai pergerakan ekonomi, salah satu tool (alat) yang digunakan oleh DRI adalah indikator-indikator peringatan dini, termasuk survei mengenai kepercayaan konsumen.

Survei Kepercayaan Konsumen DRI, menggunakan sampel sekurang-kurangnya 1.700 rumah tangga Indonesia dari enam wilayah survei, dilakukan oleh Danareksa Research Institute dan dilaporkan pada minggu pertama (Jumat) setiap bulannya.

Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka. Sampel untuk survey nasional ini telah dipilih sesuai dengan metodologi statistik untuk merepresentasikan karakter, demografi dan keadaan ekonomi konsumen Indonesia secara akurat. Pengawasan mutu survey dilakukan secara ketat sehingga memenuhi standard internasional.

Kepercayaan konsumen dirancang untuk mengukur niat konsumen dalam belanja, sehingga membantu dalam memprediksi pola belanja. Walaupun indikator ekonomi lainnya juga dapat digunakan dalam memprediksi pola belanja namun hasil survei kepercayaan konsumen biasanya keluar lebih awal dari indikator-indikator tersebut.

Kepercayaan konsumen juga dirancang untuk melihat efek dari kejadian-kejadian yang mungkin mempengaruhi pola belanja, tapi tidak direfleksikan secara otomatis oleh indikator ekonomi lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com