Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pertamina Siap Kelola Blok Mahakam

Kompas.com - 03/11/2012, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - PT Pertamina (Persero) menyambut baik rencana pemerintah menyerahkan Blok Mahakam kepada PT Pertamina dan tidak memilih mekanisme perpanjangan kontrak. Dengan mekanisme itu, perseroan tersebut tetap bisa mengakomodasi keinginan operator dan pemegang hak partisipasi blok itu saat ini dengan berbagi hak partisipasi.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, Jumat (2/11), di Jakarta, menyatakan, dengan mekanisme ini, potensi penerimaan negara akan bertambah signifikan. Hal itu karena nilai hasil penjualan sebagian hak partisipasi Blok Mahakam jauh lebih tinggi jika dibandingkan sekadar bonus tanda tangan.

Blok Mahakam adalah blok minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur. Pengelolaan Blok Mahakam habis masa kontraknya pada tahun 2017. Hal ini berarti, setelah masa kontrak selesai, Blok Mahakam yang saat ini dioperatori Total EP Indonesie itu dikembalikan kepada pemerintah.

Ali Mundakir lebih lanjut mengemukakan, sebagai gambaran, PT Pertamina mengeluarkan dana 260 juta dollar AS untuk mengakuisisi 46 persen Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) di Laut Jawa. Produksi Blok ONWJ sebanyak 22.000 barrel per hari dan cadangan lebih rendah dibandingkan Blok Mahakam. Saat ini produksi Blok Mahakam sekitar 2.200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara 379.000 barrel per hari. Jika 20 persen hak partisipasi akan dijual, nilainya akan sangat tinggi.

Hasil penjualan sebagian hak partisipasinya itu dapat langsung diambil kembali oleh pemerintah melalui keputusan rapat umum pemegang saham atau digunakan sebagai penyertaan modal pemerintah kepada PT Pertamina. ”Kami berkomitmen meningkatkan penerimaan negara dan menjaga tingkat produksi secara berkesinambungan,” kata Ali.

Tak diperpanjang

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini menegaskan, pemerintah tidak akan memperpanjang kontrak kerja sama pengelolaan Blok Mahakam tersebut.

Dengan berakhirnya masa kontrak kerja sama, semua kekayaan di Blok Mahakam, termasuk fasilitas produksi dan gedung perkantoran, jadi milik negara. Hal itu karena seluruh biaya investasi blok migas itu sudah dibayar pemerintah melalui biaya operasi yang ditagihkan ke negara (cost recovery).

”Kami akan memprioritaskan PT Pertamina untuk memiliki hak partisipasi lebih besar dalam pengelolaan Blok Mahakam. Jika PT Pertamina ditunjuk untuk mengelola Blok Mahakam tanpa melalui proses tender, pemerintah akan mengeluarkan surat bahwa semua aset di blok itu jadi aset PT Pertamina,” ujar Rudi. Namun, pemerintah menginginkan bagi hasil (split) yang diterima pemerintah bisa lebih besar dari yang berlaku saat ini.(EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com