Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan "Ceramahi" Pertamina

Kompas.com - 07/11/2012, 16:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menuntut Pertamina menjadi perusahaan minyak terbesar di Asia Tenggara. Dahlan memberikan petuah untuk mewujudkan impian itu.

"Saya minta ke Ibu Karen (Direktur Utama Pertamina) untuk menyiapkan Pertamina menjadi salah satu pemain terbesar di regional di Asia Tenggara. Saya minta itu bisa terjadi di akhir 2014 nanti dan beliau katanya siap, meski waktunya mepet," kata Dahlan saat memberikan sambutan di APQ Award Pertamina, di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (7/11/2012).

Menurut Dahlan, Pertamina dianggap mampu untuk mencapai impian tersebut. Sebab, Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan milik negara yang mengurusi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri dan juga diekspor ke luar negeri. Dengan pengalamannya menjalankan bisnis selama ini, Dahlan menuntut Pertamina untuk tidak hanya jago kandang, tapi juga bisa bermain di kancah internasional, minimal di Asia Tenggara.

"Sebenarnya kuncinya satu, yaitu kemauan. Kalau sudah mau, itu pasti bisa. Tapi kalau sudah tidak ada kemauan, pasti tidak akan bisa (jalan). Kalau sudah mau, itu sudah pasti bisa. Tapi kalau sudah tidak mau, maka sudah pasti tidak bisa," tambahnya.

Namun Dahlan mengingatkan kemauan seseorang itu memang ada kadarnya. Dahlan meminta agar kemauan seseorang, khususnya pegawai Pertamina, dicatat dalam posisi tinggi. Sehingga untuk membawa Pertamina ke kancah global, maka perseroan tidak akan kesulitan menjalankan bisnisnya. Contohnya saja, bekerja di Pertamina tentu saja akan diberikan gaji tinggi dan sejumlah fasilitas mewah. Sehingga masyarakat nanti pun juga menuntut Pertamina untuk bisa berbuat lebih banyak.

Begitu juga dengan Dewan Komisaris dan direksi yang akan menuntut kinerja lebih ke pegawai. "Percuma jika pegawai Pertamina gajinya besar, fasilitas bagus, tetapi tidak jadi pujaan masyarakat. Aneh kalau Pertamina tidak bisa besar di kelas Regional ASEAN," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com