Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Sudan-RI Capai Kesepakatan Bisnis

Kompas.com - 09/11/2012, 17:50 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 23 pengusaha Sudan menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) ke-27 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, tanggal 17-21 Oktober 2012.

Selama berlangsungnya TEI, para pengusaha Sudan sangat antusias mengunjungi setiap stand pameran yang mereka lalui dan melakukan transaksi perdagangan dengan perusahaan-perusahaan peserta pameran.

Walhasil banyak kesepakatan transaksi yang dicapai, antara lain kertas dan perlengkapan alat tulis (60 kontainer), kosmetik (10 kontainer), sabun dan deterjen (5 kontainer), makanan dan minuman (1 kontainer), suku cadang dan oli kendaraan (3 kontainer), perlengkapan kesehatan (6 kontainer), glycerin (5.000 ton), nutrisi ayam (7 ton), arang (5 kontainer per bulan), batubara (10.000 ton per bulan), sa k semen (6 juta lembar per tahun), perlengkapan rumah tangga (8 kontainer), mesin cetak batako (1 unit), dan baterai (1 kontainer).

Dalam siaran pers Jumat (9/11/2012) dijelaskan, transaksi tersebut tidak terbatas di arena pameran saja, namun mereka juga melakukannya di lobby hotel tempat mereka menginap, bahkan sebagian dari mereka ada juga yang langsung berkunjung ke pabrik di Surabaya.

Selain menghadiri pameran, para pengusaha tersebut juga aktif mengikuti One on One Business Meeting antara pengusaha kedua negara yang difasilitasi oleh Direktorat Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri RI dan Kadin Indonesia Komite Timur Tengah Wilayah Afrika Utara.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara dengan melakukan saling tukar informasi dan kunjung-mengunjungi sehingga diperoleh gambaran secara lebih dekat tentang potensi perdagangan dan investasi di kedua negara.

Pada tahun ini, KBRI Khartoum telah memfasilitasi 3 kali kunjungan delegasi pengusaha Sudan ke Indonesia, yaitu pada bulan April sebanyak 18 orang, bulan Mei 8 orang dan bulan Oktober sebanyak 23 orang. Sementara itu, pada tahun 2011, KBRI Khartoum telah mendatangkan 5 kali rombongan pengusaha Sudan ke Jakarta dan Surabaya.

Upaya peningkatan hubungan ekonomi kedua negara yang terus diupayakan oleh KBRI Khartoum selama ini akhirnya mendapatkan sambutan positif dari pihak Indonesia, antara lain dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang pada bulan Nopember ini berkunjung ke Sudan untuk menandatangani MoU kerja sama 4 negara yaitu: Sudan, Indonesia, Malaysia dan India di bidang peternakan dan industri daging dengan memperhatikan prinsip-prinsip syariah sehingga daging yang dikonsumsi terjamin kehalalannya 100 persen.

Selain itu, PT Global Green Indonesia juga tertarik untuk berinvestasi di sektor pertambangan dan perminyakan di Sudan. Rencananya perusahaan tersebut akan ke berkunjung ke Sudan dalam waktu dekat ini untuk menjajagi peluang investasi tersebut.     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com