Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Hindari Gagal Bayar

Kompas.com - 17/11/2012, 02:28 WIB

ATHENA, JUMAT - Meski kucuran dana talangan lanjutan tak kunjung disepakati, Yunani bisa membayar utangnya yang jatuh tempo, Jumat, sebesar 5 miliar euro dan terhindar dari gagal bayar. Dana pembayaran utang diperoleh dari penerbitan surat utang jangka pendek awal pekan ini.

”Proses pembayaran sedang dilakukan tanpa ada masalah, yang penting kami memiliki uang untuk membayar,” ujar seorang sumber dari badan pengelolaan utang Yunani, di Athena, Jumat (16/11).

Dia tak memerinci kapan proses pembayaran tersebut akan diselesaikan. Sempat muncul kekhawatiran Yunani akan mengalami gagal bayar jika kucuran dana talangan dari para kreditor internasional sebesar 31,2 miliar euro tak dikucurkan.

Awal pekan ini, Yunani melelang surat utang jangka pendek senilai 4 miliar euro dan 938 juta euro. Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras memperingatkan bulan lalu bahwa pemerintah akan kehabisan dana pada Jumat kemarin jika tak ada suntikan dana talangan. Dana ini sudah tertunda selama lima bulan.

Menteri keuangan zona euro akan bertemu pada 20 November mendatang untuk menentukan apakah Athena akan mendapat dana tersebut.

Resesi zona euro

Sementara itu, perekonomian di zona euro terjatuh ke dalam resesi pada kuartal ketiga tahun ini. Krisis kian terasa mulai dari Amsterdam hingga Athena.

Resesi merupakan keadaan kontraksi perekonomian lebih dari satu kuartal berturut-turut. Data resmi yang dikeluarkan, Kamis, memperlihatkan zona euro terkontraksi sebesar 0,1 persen dari Juli hingga September. Penurunan ini terkait dengan terus turunnya permintaan pada negara berkekuatan ekonomi besar, seperti Jerman dan Belanda.

Penurunan yang dilaporkan oleh Eurostat, badan statistik zona euro, selaras dengan perkiraan para pelaku pasar. Pada kuartal kedua lalu zona euro terkontraksi sebesar 0,2 persen.

Menurut perhitungan Capital Economics, zona euro terkontraksi sebesar 0,2 persen. ”Perekonomian di zona euro akan terus menurun pada kuartal keempat dan mungkin akan berlanjut pada 2013,” kata Michael Taylor, ekonom pada Lombard Street Research.

Perekonomian di zona euro bernilai sekitar 9,5 triliun euro atau 12,1 triliun dollar AS, berada di atas besaran ekonomi AS. Kawasan dengan jumlah penduduk 332 juta orang itu merupakan konsumen ekspor terbesar AS.

Pemerintahan di zona euro bukannya tak berupaya keluar dari krisis selain memberlakukan pengetatan anggaran. Pemerintah Spanyol, misalnya, memberlakukan kebijakan baru untuk menunda pengusiran penghuni rumah selama dua tahun ke depan.

Bagi para penunggak kredit kepemilikan rumah (KPR), mereka masih dapat menempati rumah mereka hingga dua tahun lagi tanpa membayar cicilan. Namun, belum jelas apa yang akan terjadi kemudian jika dalam dua tahun mereka belum juga mendapatkan pekerjaan di negara dengan tingkat pengangguran 25 persen itu.

Pengusiran penghuni rumah karena tak dapat membayar KPR menjadi topik sangat sensitif dalam drama finansial Spanyol. Pekan lalu, seorang perempuan yang akan diusir dari rumahnya bunuh diri dengan melompat dari balkon apartemennya. Sudah tiga orang bunuh diri karena hendak diusir dari rumahnya.

(AP/AFP/Reuters/JOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com