Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Hadapi Tantangan yang Kompleks

Kompas.com - 18/11/2012, 13:19 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

PHNOM PENH, KOMPAS -  Negara-negara ASEAN yang telah menjalin kerja sama dalam 45 tahun terakhir, mampu menorehkan prestasi dengan membangun tiga pilar komunitas masyarakat ASEAN. Tiga pilar itu meliputi politik-keamanan masyarakat, komunitas ekonomi, dan sosial-budaya masyarakat. Namun di sisi lain, ASEAN saat ini juga menghadapi tantangan global dan regional yang cukup kompleks.

Demikian disampaikan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang sekaligus menjadi Ketua ASEAN, Minggu (18/11/2012), saat membuka KTT ASEAN Ke-21 di Phnom Penh, Kamboja. KTT dihadiri 10 pemimpin negara anggota ASEAN dan sejumlah pemimpin negara mitra wicara ASEAN. KTT kali ini bertemakan “ASEAN: One Community, One Destiny”.

“ASEAN masih harus bekerja sama lebih dekat dalam menghadaai berbagai tantangan, antara lain masalah keamanan politik yang berubah dengan cepat, serta situasi ekonomi dan sosial di tingkat regional maupun global,” kata Hun Sen seperti dilaporkan wartawan Kompas C. Wahyu Haryo PS dari Phnom Penh.

Sejumlah persoalan di tingkat global yang masih harus dihadapi ASEAN, antara lain masalah pemulihan ekonomi yang rapuh di negara maju, krisis utang berkepanjangan di Eropa, kemungkinan munculnya krisis fiskal di Amerika Serikat, perlambatan pertumbuhan di Asia, gejolak politik dan sosial yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta harga minyak yang tinggi.

Selain itu masalah ketahanan pangan dan energi, perubahan iklim, bencana alam, terorisme serta kejahatan transnasional.

Di tingkat regional, menurut Hun Sen, meskipun pembangunan di negara-negara anggota ASEAN berjalan dengan baik, namun kesenjangan di antara negara anggota masih tetap signifikan.

“Hal ini mengharuskan kita untuk melipatgandakan usaha kami untuk mempromosikan pertumbuhan yang lebih cepat dan meningkatkan pemerataan hasil pertumbuhan antara negara-negara anggota. Selain itu, kita hanya memiliki sedikit lebih dari 3 tahun ke depan untuk mewujudkan Komunitas ASEAN pada 2015,” kata Hun Sen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

    Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

    Whats New
    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Whats New
    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Whats New
    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Whats New
    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Whats New
    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    Whats New
    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Whats New
    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Whats New
    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Whats New
    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com