Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Persaingan

Kompas.com - 19/11/2012, 08:06 WIB

KOMPAS.com - Apa makna persaingan usaha? Bertahun-tahun Filma dan Bimoli bersaing keras dalam iklim kompetisi bisnis yang ketat. Masing-masing berusaha menunjukkan kelebihan di lapangan. Hasil positifnya, konsumen meraih mutu lebih baik.

Persaingan usaha dengan iklim yang ketat juga tampak pada industri lain, misalnya Indomie dan Mie Sedaap, Kacang Garuda dan Dua Kelinci (dalam beberapa produk), sepeda motor Honda dan sepeda motor Yamaha, lalu minimarket Alfamart dan Indomaret.

Di luar negeri, persaingan keras antarprodusen produk tertentu juga berlangsung sengit, misalnya Nikon dan Canon. Kedua produk Jepang ini bersaing ketat, sementara produk-produk kamera dari Amerika Serikat dan Eropa tidak kuat bertarung dengan kedua merek terkenal tersebut. Ada juga persaingan baterai Energizer vs Duracell atau simaklah persaingan Ferrari vs Lamborghini untuk mobil sport. Apple vs Microsoft. Apple lebih fokus pada inovasi-inovasi model, sementara Microsoft terkesan fokus pada pendekatan fungsi kerja. Microsoft terkesan fokus ke perangkat lunak, sementara Apple ke perangkat lunak dan perangkat keras.

Persaingan antara Blackberry dan telepon pintar lainnya juga tidak kalah panas. Blackberry sempat kedodoran karena pada awalnya banyak konsentrasi pada konsumen yang bekerja, sedangkan kini telepon pintar lainnya lebih condong ke penggunaan personal. Selain beberapa contoh tersebut, ada pula persaingan lain yang menarik dicermati, di antaranya Adidas vs Puma. Pendirinya Adolf dan Rudolf Dassler. Desainernya Adolf dan salesman-nya Rudolf. Namun, kemudian keduanya berpisah. Rudolf mendirikan Puma.

Di lapangan lain, terjadi juga persaingan usaha yang menakjubkan dan layak dibahas di sini. Lihatlah, misalnya, pusat rekreasi Taman Impian Jaya Ancol. Puluhan tahun ia menjadi pemain yang relatif kurang saingan. Akan tetapi, bersamaan dengan berjalannya waktu, seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, muncul hasrat menikmati pusat rekreasi dengan langgam berbeda. Maka, muncul sejumlah sentra rekreasi baru yang memukau, yang sepenuhnya berada dalam ruang tertutup dan ditopang mesin penyejuk udara.

Menjamurnya mal di seluruh penjuru DKI Jakarta juga menjadi rival baru. Munculnya mal dengan kondisi yang komplet itu, suka tidak suka menggerus kinerja Taman Impian Jaya Ancol.

Publik kemudian menyaksikan bagaimana kerasnya Ancol berusaha mengubah diri. Lembaga bisnis ini terus menciptakan wahana permainan baru agar publik menikmati permainan-permainan baru dan seru di luar ruang. Kini Ancol dilengkapi mal, pusat konvensi, resor, sentra hunian, dan pusat gaya hidup.

Kembali tampak bahwa persaingan usaha tidak selalu memberi dampak negatif. Persaingan usaha memberi dampak positif. Usaha menjadi lebih profesional, inovatif, dan kreatif. Publiklah yang kemudian menikmati buahnya. (Abun Sanda)

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com