Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pedagang Daging Belum Normal

Kompas.com - 20/11/2012, 20:35 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Omzet sejumlah pedagang daging di Pasar Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, Selasa (20/11/2012), belum normal, meski telah dua hari berjualan pascamogok tiga hari, Jumat-Minggu pekan lalu. Harga dinilai terlalu tinggi dan tak terjangkau sebagian masyarakat.

Sayid (52), pedagang daging sapi di Pasar Rawabadak, mengaku hanya mampu menjual 30 kilogram (kg) daging dari 10 jam berjualan hingga pukul 17.00 WIB. Biasanya dia bisa menjual hingga 50 kg sehari. Padahal, keuntungan telah diturunkan dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per kg atau kurang.

"Sejak harga daging sapi naik dan menembus Rp 90.000 per kg dua pekan lalu, sebagian pelanggan memilih mengurangi jumlah pembelian. Ada yang ganti daging ayam atau ikan yang lebih terjangkau. Harga daging sapi idealnya Rp 60.000-70.00 per kg," kata Sayid.

Sejumlah pedagang mengatakan, para pelanggan seperti tukang sate, bakso, sop, dan soto, menyimpan daging sebelum aksi mogok Jumat-Minggu lalu. Oleh karena itu, mereka tetap berjualan dan relatif tak terganggu oleh aksi pedagang daging.

Setelah mogok tiga hari, mayoritas dari 30 pedagang daging di Pasar Rawabadak berjualan lagi Senin (19/11/2012). Mereka mengurangi jumlah dagangan, karena khawatir tak laku. setelah tiga hari libur jualan.

Otong (45), pedagang daging sapi di Pasar Rawabadak mengatakan, aktivitas pedagang daging biasanya berakhir pukul 15.00-17.00 WIB. Namun, mayoritas pedagang pulang sebelum pukul 11.00 WIB.

"Daging terjual turun dari biasanya 100 kilogram (kg) per hari menjadi 75 kg hari ini. Pelanggan keberatan dengan harga Rp 90.000 per kg dua pekan terakhir. Pedagang sate yang biasanya beli 10 kg kini 7,5 kg," kata Otong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com