Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT Corp Kuasai Penuh Carrefour

Kompas.com - 21/11/2012, 02:35 WIB

Jakarta, Kompas - Cita-cita pengusaha Chairul Tanjung untuk menguasai sepenuhnya salah satu perusahaan asing di Tanah Air akhirnya tercapai. Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa (20/11), mengumumkan penguasaan 100 persen atas saham PT Carrefour Indonesia.

PT Trans Retail, yang merupakan bagian dari kelompok usaha CT Corp, membeli 60 persen saham PT Carrefour Indonesia yang ada senilai 750 juta dollar AS atau Rp 7,2 triliun. Sebelumnya CT Corp memiliki 40 persen saham Carrefour Indonesia sejak April 2010.

”Kini kepemilikan PT Carrefour Indonesia 100 persen menjadi milik bangsa Indonesia. Sebelumnya Carrefour adalah perusahaan asing asal Perancis, tetapi sekarang telah dibeli orang Indonesia dengan menggunakan duit asing (pinjaman bank internasional),” ucap Chairul Tanjung, yang juga Chairman CT Corp.

Penandatanganan perjanjian pembelian saham (share purchase agreement) untuk membeli sisa 60 persen kepemilikan saham di PT Carrefour Indonesia melalui PT Trans Retail dilakukan pada Senin (19/11).

Transaksi ini, kata Chairul Tanjung yang akrab disapa CT, akan menjadikan PT Carrefour Indonesia sebuah entitas yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan Indonesia.

Hal ini juga akan menjadi transaksi akuisisi terbesar di Indonesia di bidang konsumer yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia. Trans Retail juga memperoleh hak eksklusif menggunakan merek Carrefour di Indonesia berdasarkan perjanjian lisensi dengan pihak Carrefour.

”Trans Retail memperoleh pinjaman 750 juta dollar AS dari pinjaman sindikasi yang terdiri dari 10 bank internasional ternama, di antaranya Credit Suisse, BNP Paribas, dan JP Morgan Securities,” kata Chairul.

Memajukan ekonomi

Menurut Chairul, pinjaman dari lembaga keuangan internasional itu sudah cair hanya dalam waktu tiga minggu. ”Hal itu bisa terjadi karena adanya kepercayaan dan kredibilitas,” ujar Chairul soal cepatnya proses mendapatkan pinjaman tersebut.

Trans Retail mempunyai visi menjadi usaha ritel multiformat terkemuka, menyambut kelas masyarakat konsumer Indonesia yang pertumbuhannya tercepat di dunia. Prediksi perusahaan konsultan bisnis McKinsey & Co, jumlah anggota masyarakat konsumer akan mencapai 170 juta orang pada tahun 2030.

Sektor ritel Indonesia, baik yang modern maupun yang tradisional, punya potensi pertumbuhan cepat di masa datang. Transaksi ritel diharapkan menyumbang lebih kurang 20 persen dari total GDP tahun 2015.

Chairul yang didampingi seluruh jajaran dan komisaris CT Corp menjelaskan, akuisisi Carrefour Indonesia mempunyai kepentingan strategis.

Sinergi di antara usaha-usaha di bidang konsumer yang dimiliki CT Corp dan PT Carrefour Indonesia diharapkan dapat menciptakan usaha serta dampak sosial yang positif.

PT Carrefour Indonesia didirikan tahun 1998 dan saat ini menguasai lebih dari 40 persen pangsa pasar di segmen hipermarket dan supermarket.

Di Indonesia, Carrefour memiliki 85 gerai di 28 kota dan mempekerjakan sekitar 28.000 karyawan. Selain itu, perusahaan ini juga bermitra dengan lebih dari 4.000 pemasok (70 persen adalah UKM) dan melayani lebih dari 72 juta pelanggan di Indonesia.

Tahun 2011, penjualan Carrefour Indonesia mencapai Rp 14 triliun. Landasan filosofi Chairul Tanjung mengakuisisi Carrefour adalah ingin mengawinkan antara bisnis dan idealisme.

Dia menginginkan jalur distribusi di Carrefour bisa dijadikan alat untuk memajukan perekonomian nasional dan memajukan kesejahteraan rakyat.

Ditanya wartawan soal rencana bisnis CT Corp tahun 2013 khususnya di industri media, Chairul Tanjung menegaskan bahwa dirinya hanya akan fokus mengembangkan yang sudah ada, yakni industri televisi dan digital. ”Saya tak akan masuk ke media cetak,” katanya. (GUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com