Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantai Pasokan Rentan

Kompas.com - 23/11/2012, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Kebijakan penurunan rasio impor sapi bakalan dan daging sapi tahun 2012 tidak akan berdampak pada kelangkaan dan melonjaknya harga daging sapi nasional jika kebijakan tersebut tidak disertai sejumlah pembenahan infrastruktur dan rantai pasok.

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Rochadi Tawaf saat dihubungi, Kamis (22/11), di Bandung, Jawa Barat, pembenahan harus dilakukan mulai standardisasi infrastruktur hingga rantai pasok dan pola distribusi/logistik sapi potong dari produsen ke konsumen. ”Khususnya pembenahan pasar hewan dan pelabuhan muat dengan kelengkapan asuransi transportasi antarpulau di pusat produksi sapi,” katanya.

Selain itu, efisiensi jalur transportasi darat dan pembukaan jalur transportasi kereta api serta pemberdayaan rumah potong hewan (RPH).

Pembenahan RPH penting karena, dari 800 RPH, yang berstandardisasi nomor kontrol veteriner hanya 25 unit. ”Jika hal tersebut dilakukan secara simultan, tahun 2013 akan terjadi keseimbangan baru terhadap permintaan dan penawaran daging sapi dalam negeri,” tuturnya.

Rochadi mengatakan, fenomena kelangkaan daging sapi yang terjadi selama ini merupakan masa transisi menuju keseimbangan antara permintaan dan penawaran daging sapi secara nasional.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Diah Maulida mengatakan, pemerintah mengembangkan semacam pusat informasi sapi di Kementerian Pertanian untuk memantau pergerakan dan ketersediaan sapi di sentra-sentra produksi. Dengan adanya informasi itu, perusahaan penggemukan dan RPH diharapkan tidak akan kesulitan mencari sapi bakalan ataupun sapi siap potong.

Populasi sapi bakalan banyak, tetapi tidak mudah bagi perusahaan penggemukan atau RPH untuk mendapatkannya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, keluhan para pengusaha salah satunya soal tingginya biaya transportasi sapi dari sentra produksi ke pusat konsumsi.(MAS/JON/ODY/ETA/BAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com