Jakarta, Kompas
Demikian antara lain yang mengemuka dalam pembukaan dan sesi awal kegiatan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Ika ITS) Business Summit yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (23/11). Acara tersebut bertema ”Membangun Daya Saing Bisnis dan Industri Nasional untuk Kedaulatan Ekonomi Bangsa”.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, yang mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat sambutan menekankan tiga faktor yang memengaruhi daya saing.
”Ketiga faktor tersebut adalah tercukupinya kebutuhan dasar, peningkatan efisiensi, dan inovasi. Kalau ketiga hal tadi dapat dibereskan, daya saing kita baik di tingkat individu, organisasi, maupun bangsa akan baik,” kata Nuh.
Terkait dengan hal tersebut, Nuh menuturkan bahwa inovasi akan dimasukkan ke kurikulum. Langkah yang dapat dilakukan bagi anak didik antara lain memperkuat observasi, kemampuan bertanya, serta kesanggupan untuk mengasosiasikan. Selain itu, anak didik juga mampu mempresentasikan sesuatu baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk lain.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menuturkan, saat ini banyak investor asing ingin masuk ke Indonesia.
”Kalau investor asing mengincar pasar Indonesia, pelaku usaha Indonesia pun harus memanfaatkan potensi pasar domestik ini,” kata Anny.
Langkah yang dapat diambil antara lain mendorong konsumen Indonesia menyukai produk dalam negeri.
Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, yang juga Ketua Umum Ika ITS, Irnanda Laksanawan, mengatakan bahwa inovasi teknologi penting bagi transformasi ekonomi.