Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sritex Targetkan Pabrik Baru Produksi 80.000 Ton Serat Rayon

Kompas.com - 27/11/2012, 06:45 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Kelompok usaha Sritex Grup menambah jenis usahanya dengan pabrik produksi serat rayon di bawah bendera PT Rayon Utama Makmur. Pabrik yang akan menelan investasi Rp 3,5 triliun ini ditargetkan mampu memproduksi 80.000 ton serat rayon per tahun.  

"Perusahaan kami yang semula pada industri mid-stream, yakni pemintalan, tenun, jahit, pewarnaan, printing, dan finishing serta hilir, seperti garmen dan produk tekstil lainnya, akan mulai bergerak ke industri hulu berupa industri serat buatan. Ini untuk mengurangi ketergantungan bahan baku kepada luar negeri," kata Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, Selasa (27/11/2012).

Peletakan batu pertama pembangunan PT RUM di Desa Plasen, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dilakukan 26 November 2012.  

Pabrik serat rayon yang berada di lahan seluas 65 hektar ini ditargetkan mulai beroperasi dua tahun lagi. Dengan adanya pabrik ini, menurut Iwan, separuh kebutuhan serat rayonnya yang selama ini hasil impor dipenuhi oleh anak perusahaannya ini. Sebanyak 20 persen produksi serat rayon juga akan diekspor.

Selain serat rayon, PT RUM juga akan menghasilkan produk sampingan berupa sodium sulfat atau garam sebanyak 60.000 ton per tahun. Keberadaan PT RUM diharapkan mampu menambah jajaran produsen serat rayon di Indonesia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, dan Kementerian Perindustrian, pada tahun 2010 hanya ada 30 perusahaan tekstil yang memproduksi serat dengan total investasi Rp 12,6 triliun dengan 31.000 tenaga kerja. PT RUM diharapkan mampu menyerap hingga 3.000 tenaga kerja.  

Direktur Proyek PT RUM Pramono menambahkan, dana investasi pembangunan PT RUM diperoleh 70 persennya dari sindikasi perbankan, yakni Bank BNI, BRI, dan Exim. Sisanya merupakan ekuitas perusahaan. Di lokasi yang sama, setelah selesainya pembangunan kompleks pertama akan langsung dilanjutkan dengan pembangunan pabrik kedua dengan kapasitas 120.000 ton serat rayon.  

Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, tambah Pramono, Sritex Grup juga menargetkan akan memproduksi sendiri pulp (bubur kertas) sebagai bahan baku serat rayon. Bubur kertas dari pohon kayu putih yang sekarang digunakan merupakan hasil impor dari Afrika Selatan, Kanada, dan Brasil.

"Ke depan, kami akan produksi sendiri pulpnya, termasuk menangani hutan tanaman industrinya," kata Pramono.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya berharap 80 persen tenaga kerja PT RUM diambil dari warga setempat untuk membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. Pihaknya siap mendukung berupa kemudahan perizinan dan pelebaran jalan kabupaten yang menjadi akses pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com