Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah BBM Bersubsidi Akan Ditambah

Kompas.com - 28/11/2012, 22:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan meminta tambahan jatah kuota BBM bersubsidi ke DPR. Sebab, kuota BBM bersubsidi sebesar 44,04 juta KL akan habis di pertengahan Desember 2012.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akan meminta persetujuan DPR pada pertengahan Desember mendatang. Pihaknya optimis akan tetap disetujui DPR meski APBN 2013 sudah diputuskan.

"Kami akan ajukan tambahan kuota BBM bersubsidi ke DPR pertengahan Desember 2012. Nilainya maksimal 1,2 juta KL," kata Jero selepas Rapat Koordinasi tentang BBM di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Jero mengatakan keinginannya untuk menambah kuota BBM bersubsidi ini demi kepentingan rakyat. Sebab, bila BBM bersubsidi habis, masyarakat harus beralih ke BBM non subsidi. Padahal, kenyataan di lapangan, masyarakat Indonesia dinilai belum siap untuk beralih ke BBM non subsidi.

"Soal DPR nanti, saya optimis, meski sidang terakhir kurang dari satu hari, DPR semoga bisa menyetujui," katanya.

Di sisi lain, jumlah kendaraan yang diproduksi dan dijual oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) justru malah melonjak. Sebelumnya, Gaikindo memprediksi penjualan mobil di tahun ini sebesar 940.000 unit mobil dan 9 juta sepeda motor.

"Namun kenyataannya Gaikindo merevisi target penjualan mobil menjadi 1,05 juta mobil dan 8 juta sepeda motor. Ini juga menyebabkan konsumsi BBM melonjak, khususnya BBM subsidi," tambahnya.

Jero menghitung kebutuhan tambahan kuota BBM bersubsidi ini akan merogoh kocek sebesar Rp 6 triliun. Dana ini akan diambilkan dari Kementerian Keuangan. "Kalau soal dana, terserah Menteri Keuangan. Mau diambilkan dari pos mana," tambahnya.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa juga menjelaskan bahwa pemerintah akan tetap mengajukan kuota tambahan BBM bersubsidi ke DPR. "Ajukan saja, ajak bicara DPR, ini kan demi kepentingan rakyat juga," kata Hatta.

Soal dana, Hatta akan mempersilahkan ke Kementerian Keuangan untuk menganggarkan dari pos-pos yang telah disiapkan. Meski APBN 2013 sudah diputuskan oleh DPR, pemerintah masih memiliki opsi untuk merubahnya. "Meski APBN 2013 sudah diketok, kita tidak akan berhenti kalau kuotanya habis," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Whats New
    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Work Smart
    Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Whats New
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com