Setiap Hari, 900 Meter Kubik Sampah Cengkareng Tak Terangkut

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Cengkareng mengalami kekurangan tempat pembuangan sampah di setiap kelurahannya. Setiap harinya sebanyak 900 meter kubik sampah tak dapat terangkut. "900 meter kubik ini terdiri dari 299 meter kubik dari sampah yang tercecer di jalan dan tak terangkut armada, sedangkan sisanya dari sampah-sampah LPS (lokasi pembuangan semnetara) alternatif," kata Junaidi, Camat Cengkareng di Cengkareng, Senin (10/12/2012).

Ia mengatakan, Kecamatan Cengkareng yang memiliki 12.654 hektar dengan jumlah penduduk paling banyak se Jakarta Barat sangat kekurangan lahan pembuangan sampah. Akhirnya masyarakat membuang sampah di LPS alternatif (liar) dan tidak diangkut oleh armada dinas kebersihan.

"Kalau LPS alternatif, dinas kebersihan nggak ada tanggung jawab untuk mengangkut. Karena itu di luar wewenang dinas kebersihan," katanya.

Menurut Junaidi, akibat dari minimnya LPS resmi yang disediakan dinas kebersihan, sampah banyak berserakan di lahan-lahan kosong sebagai alternatif tempat pembuangan sampah. Pembersihan lahan tersebut juga terkendala karena masalah dana. Sehingga warga mengumpulkan dana dari hasil swadaya masyarakat yang dikoordinir oleh kelurahan untuk mengeruk LPS alternatif tersebut.

Junaidi mengatakan, masalah sampah menjadi sangat krusial mengingat dari enam kelurahan di Cengkareng, hampir semuanya padat penduduk. Sedangkan dari enam kelurahan tersebut hanya terdapat dua kelurahan yang memiliki LPS resmi, yaitu tiga LPS di Duri Kosambi dan dua LPS di Cengkareng Timur.