Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Fatmawati Tolak MRT Layang

Kompas.com - 12/12/2012, 12:39 WIB
Noory Okthariza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) berunjuk rasa di depan Pasar Blok A, Jakarta Selatan. Mereka menolak pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) layang yang akan menggusur bangunan yang mereka tempati.

Para pedagang melakukan aksinya sejak pukul 09.30 WIB, Rabu (12/12/2012). Mereka menilai pembangunan MRT akan merugikan pedagang. Sebab, gedung yang mereka tempati saat ini akan dijadikan lahan parkir MRT.

Dalam aksinya, para pedagang membentangkan spanduk penolakan MRT yang di antaranya berbunyi "Rakyat Peduli MRT Dukung MRT Bawah Tanah = 99,6 %", "Dukung Kereta Layang = 0,4%".

Para pedagang juga mengaku memiliki dokumen rencana pembangunan MRT. Dalam dokumen tersebut, lokasi pasar akan menjadi tempat park and ride.

Pedagang mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk membangun jalur MRT bawah tanah dan menghentikan pembangunan MRT layang.

"Kami ingin Pemprov membangun subway bukan elevated MRT," kata Dagirsyah Dahlan, Sekretaris Koperasi Pedagang Pasar Blok A.

Aksi ratusan pedagang ini terdiri dari pedagang Pasar Blok A, Pasar Mede, dan Pasar Cipete yang semuanya berlokasi di Jalan Fatmawati Raya. Hingga pukul 12.00 WIB, pendemo masih berkonsentrasi di Pasar Blok A sehingga membuat arus lalu lintas Jalan Fatmawati Raya menuju Blok M tersendat.

Pengguna kendaraan disarankan menghindari Jalan Fatmawati dan sekitarnya. Dari pasar Blok A, pendemo akan melanjutkan aksinya dengan berjalan menuju Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

    Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

    Whats New
    Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

    Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

    Work Smart
    Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

    Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

    Whats New
    BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    Whats New
    Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

    Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

    Whats New
    Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

    Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

    Whats New
    Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

    Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

    Whats New
    Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

    Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

    Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

    Whats New
    Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

    Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

    Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

    Whats New
    Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

    Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

    Whats New
    BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

    BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

    Whats New
    [POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

    [POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com