Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Pembangkit Panas Bumi Digenjot

Kompas.com - 15/12/2012, 02:46 WIB

Auckland, Kompas - PT Pertamina Geothermal Energy (Persero) akan menggenjot kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi dari 402 megawatt menjadi 800-1000 MW pada tahun 2014-2015. Pengembangan panas bumi dilakukan di antaranya melalui kerja sama dengan Selandia Baru.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy (PGE) Slamet Riadhy dengan Direktur Eksekutif Geothermal New Zealand (Geonz) Mike Allen, di Auckland, Selandia Baru, Jumat (14/12). Wartawan Kompas BM Lukita Grahadyarini melaporkan, penandatanganan tersebut disaksikan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Hon Murray McCully. Geonz merupakan konsorsium institusi yang bergerak di bidang panas bumi, di antaranya perusahaan, perguruan tinggi, pengembang, dan kontraktor.

Kerja sama itu mencakup studi kelayakan dan pengembangan sistem binary pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulu Belu di Lampung yang saat ini berkapasitas terpasang 110 megawatt (MW). Pembangunan sistem binary untuk pertama kalinya itu diharapkan menambah daya pembangkit hingga 30 MW. Biaya investasi sistem binary tersebut sekitar 50 juta dollar AS yang berasal dari Geonz.

”Kami berharap sistem binary untuk penambahan kapasitas terpasang akan dapat diterapkan pada semua pembangkit listrik panas bumi yang sudah ada sehingga terjadi peningkatan kapasitas daya,” ujar Slamet.

Penandatanganan kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk kerja sama bidang energi terbarukan. PGE juga telah menjalin kerja sama dengan Auckland University untuk peningkatan kapasitas dan pendidikan pascasarjana di bidang panas bumi.

Hon Murray McCully menyampaikan dukungan terhadap kerja sama pengembangan industri panas bumi. ”Kerja sama ini tidak akan berhenti di sini. Masih akan ada banyak kerja sama lain untuk mendorong pengembangan industri geotermal di Indonesia,” ujarnya.

Slamet mengemukakan, peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik milik PGE akan ditunjang dengan penambahan kapasitas terpasang panas bumi hingga 800 persen, yakni dari 300 MWe (setara megawatt) menjadi 2.090 MWe atau terbesar di Indonesia pada tahun 2014-2015.

Peningkatan kapasitas terpasang PLTP menjadi 800-1000 MW dapat menghemat pemakaian BBM sebanyak 50.000 barrel per hari atau senilai 1,82 miliar dollar AS per tahun. Saat ini, negara menghabiskan Rp 28,6 triliun untuk BBM bagi keperluan pembangkit listrik PT PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com