Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamsostek Siap Bangun Rusunawa

Kompas.com - 27/12/2012, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan usaha milik negara pengelola dana pekerja yang bakal beralih menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, PT Jamsostek (Persero), akan membangun lagi rumah susun sejahtera sewa (rusunawa) untuk pekerja. Manajemen Jamsostek menetapkan dua lokasi padat industri sebagai sasaran pembangunan rusunawa murah bagi pekerja yang aktif membayar iuran program jaminan sosial tenaga kerja.

Direktur Pelayanan PT Jamsostek (Persero) Ahmad Riyadi mengungkapkan hal ini di Jakarta, Rabu (26/12/2012) kemarin. PT Jamsostek mengelola aset pekerja sedikitnya Rp 131 triliun dan pembangunan rusunawa adalah bagian dari peningkatan manfaat langsung bagi peserta. Beberapa lokasi rencana pembangunan rusunawa pekerja itu seperti di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Semarang, Jawa Tengah.

"Pembangunan rusunawa bekerja sama dengan kawasan-kawasan industri sebagai penyedia lahan dengan pola bangun, kelola, dan alih kepemilikan (build, operate, transfer) minimal setelah 35 tahun dengan syarat terbuka bagi peserta jamsostek (program jaminan sosial tenaga kerja) dari perusahaan lain juga," kata Riyadi.

PT Jamsostek telah membangun kompleks 20 menara rusunawa berkapasitas 4.000 pekerja lajang di area seluas 10 hektar di kawasan industri Kabil, Batam, Kepulauan Riau. Pekerja peserta jamsostek dapat menyewa kamar dilengkapi kipas angin, tempat tidur bertingkat, lemari, dan kamar mandi berkapasitas empat orang seharga Rp 100.000-Rp 132.500 per orang per bulan.

Sampai 30 September 2012, PT Jamsostek melayani total 28,2 juta peserta dan baru 11 juta orang yang aktif mengiur bulanan. Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengamanatkan PT Jamsostek beralih menjadi badan hukum publik BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014, yang menyelenggarakan jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun selambatnya 1 Juli 2015.

Saat ini, kelompok usaha Bukaka tertarik membangun rusunawa pekerja di kawasan industri mereka di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Manajemen Bukaka telah menyiapkan lahan seluas 2 hektar untuk membangun dua menara kembar rusunawa berkapasitas 800 pekerja lajang.

"Proposal sudah masuk. Semoga tahun depan sudah berjalan," kata Direktur Sumber Daya Manusia Bukaka Jusuf Muhaji seusai menerima dana jaminan hari tua (JHT) miliknya dan pemilik Bukaka Group Ahmad Kalla dari Kepala Cabang PT Jamsostek Bogor 2 Sudirman Simamora.

Sesuai ketentuan yang berlaku, setiap peserta Jamsostek berhak mencairkan dana JHT saat berusia 55 tahun. (HAM)

Baca juga:  Banjir Sengketa Properti yang Tak Terelakkan....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com