Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Singapore Airlines Diminta Cuti Tanpa Bayar

Kompas.com - 07/01/2013, 03:06 WIB

SINGAPURA, SABTU - Maskapai penerbangan Singapore Airlines meminta para kapten pilotnya untuk secara sukarela mengambil cuti di luar tanggungan. Pemicu kebijakan ini adalah krisis ekonomi global yang berpengaruh terhadap permintaan penerbangan jarak jauh, sehingga memaksa maskapai itu mengetatkan ikat pinggang.

Demikian pernyataan juru bicara Singapore Airlines (SIA), Nicholas Ionides, Sabtu (5/1). ”Singapore Airlines mulai menawarkan cuti tanpa bayar secara sukarela kepada para kopilot, Maret tahun lalu, dan kemudian kepada para kapten pilot yang berminat,” katanya.

Ionides mengatakan, alasan di balik keputusan itu adalah kondisi surplus pilot di SIA saat ini. Maskapai tersebut saat ini mempekerjakan lebih dari 2.400 pilot dan kopilot.

Ionides mengatakan, langkah penawaran cuti di luar tanggungan ini bersifat sementara dan sukarela sambil menanti kondisi sulit ini bisa dilalui. SIA juga menghentikan sementara penerimaan kadet pilot sebagai bagian dari upaya penghematan.

Keuntungan turun

Keuntungan bersih SIA dalam tahun fiskal yang berakhir bulan Maret menunjukkan penurunan hingga 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penyebabnya, kenaikan harga bahan bakar dan penurunan permintaan perjalanan udara dan pasar kargo. Pada periode sebelumnya, keuntungan SIA juga turun 69 persen.

Sementara itu, maskapai Hongkong Airlines sejak 10 Januari 2013 akan menghentikan penerbangan ke Tokyo, Jepang, setelah menghentikan penerbangan ke Osaka pada Oktober 2012. Menurut juru bicara maskapai, hal itu dimaksudkan agar maskapai bisa memfokuskan diri pada rute regional.

Banyak pihak menduga, keputusan penghentian layanan penerbangan ke kota-kota di Jepang ini berkaitan dengan merenggangnya hubungan bilateral China-Jepang terkait sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu.

Pada September 2012, Hong- kong Airlines juga menghentikan rute penerbangan ke London, Inggris, menggunakan pesawat Airbus 320-200. Alasannya adalah permintaan yang rendah.

Meski demikian, juru bicara maskapai itu mengatakan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 30 persen secara keseluuruhan pada 2012. (afp/eld)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com