Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh-oleh "Rasa" dari Manado

Kompas.com - 12/01/2013, 09:12 WIB

WAKTU libur telah berlalu. Meski begitu, enggak ada salahnya kalau kita mengenal penganan yang banyak banget ragamnya di Tanah Air ini. Salah satu kuliner daerah yang relatif cocok dengan lidah banyak orang adalah hidangan dari Sulawesi Utara.

Siapa tahu untuk liburan mendatang kita punya kesempatan untuk menjelajah Indonesia bagian timur. Teman-teman pernah dengar Bunaken? Tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata di Manado dan terkenal dengan pemandangan bawah lautnya yang indah.

Namun, jika waktu dan uang saku kita terbatas, menikmati suasana Manado pun dapat memberi ”oleh-oleh” yang berbeda, terutama buat kita yang seumur-umur tinggal di kota besar di Pulau Jawa.

Manado, yang punya slogan ”Torang Samua Basudara (Kita Semua Bersaudara)” ini sering disebut juga ”Kota Tinutuan”. Pasalnya, di berbagai sudut kota ini kita dengan mudah menemukan tempat makan tinutuan atau kita kenal juga dengan sebutan bubur manado.

Andre Rumimper, siswa SMK Smart Pioneer Manado, mengatakan, saking enaknya tinutuan, tidak hanya menjadi makanan kegemaran warga setempat, tetapi juga orang-orang dari luar Manado. ”Bubur manado dibawa orang sampai Timika, Papua,” katanya.

Tinutuan biasanya menjadi makanan pagi warga Manado. Namun, sebenarnya sampai siang, bahkan malam hari, kita sah-sah saja menikmati bubur yang aroma kemanginya begitu kuat ini. Namanya bubur, bahan utamanya adalah beras.

Kekhasan tinutuan adalah pada campuran di dalamnya, yaitu kunyit, serai, labu kuning (orang Manado menyebutnya sambiki), pipilan jagung, ubi, kangkung, bayam, dan daun gedi.

”Sambiki harus dipilih yang bagus karena itu yang memengaruhi warna dan kekentalan tinutuan,” kata Desire Maitimo Taliwuna, pemilik rumah makan Dego-Dego, di Jalan Wakeke, Kecamatan Wenang, salah satu tempat yang menyediakan tinutuan di Manado.

Tinutuan lebih nikmat jika disantap bersama rica (sambal). Ada bermacam-macam rica yang bisa kita sesuaikan dengan kesukaan lidah masing-masing. Misalnya, rica roa yang merupakan campuran sambal dengan suwiran ikan terbang atau rica bokasang yang salah satu bahannya adalah bagian perut ikan cakalang (dihancurkan sampai halus, menyerupai terasi).

Lebih sedap lagi jika tinutuan kita nikmati bersama nike, gorengan ikan danau yang kecil-kecil (umumnya berasal dari Danau Tondano) yang dibumbui bawang putih dan daun bawang lalu dicampur tepung terigu. Adonan itu digoreng dengan bentuk seperti perkedel.

Kita juga bisa menikmati tinutuan dengan ”lauk” ikan cakalang asap, perkedel jagung, dan ikan asin. Ehm, membayangkannya saja sudah terbit liur kita.

Ikan untuk semua

Masih soal kuliner, teman kita dari SMA Negeri 2 Manado, Steleyie Sagay, menawarkan ikan woku. Kata Steleyie, bahan baku ikannya bisa bermacam-macam, misalnya ikan mujair, ikan tuna, ikan cakalang, atau ikan goropa. Ikan direndam dulu dengan perasan jeruk nipis dan garam.

Setelah itu, ikan baru dimasak dengan beragam rempah, yakni lengkuas, jahe, batang serai, kunyit, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Kuah ikan woku saja sudah terasa nikmat dan segar.

Sementara ikan roa yang pedas-pedas gurih menjadi pilihan Gledys Sambow, siswa SMA Negeri 6 Manado. ”Ikan roa yang dikeringkan bisa bertahan lama. Ikan itu kita buat seperti abon lalu dicampur cabai, dijamin teman tidak akan rugi,” tulisnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com